Selasa, Desember 23, 2014

Curhatan dan Pengingat untuk Diri Sendiri

Saya bosaan.. #plakk

Lusa sudah libur Natal dan Tahun Baru. Lumayanlah, libur 10 hari.
Niatnya sih, mau nyelesaiin baca buku yang dibawakan temenku dari Jepang pas dia main ke sini, tapi ga tau deh jadinya gimana.
Pingin makan ini, makan itu, nonton ini, nonton itu.
Lagi nonton ulang Friends (dah selesai 7 season, kurang 3 season lagi), sama K-ON!! (kurang 9 episode). Habis itu, bisa jadi aku malah nonton yang lain, The Legend of Korra misalnya. Season terakhirnya dah selesai nih sepertinya.
Berkat itu saya jadi jarang banget nonton TV. Yah, TV di rumah juga bukan TV kabel sih, jadi cuma bisa lihat channel umum yang seringnya isinya kurang menarik dan mendidik (menurutku sih).

Sebenarnya aku hari ini dikasi tugas membuat laporan tentang undang-undang dan peraturan lainnya yang baru saja disahkan di Indonesia (lagi). Ya, sebelumnya aku pernah dikasih tugas ini juga. Aku tanya sama asisten peneliti di kantorku gimana aku bisa ngecek tentang itu dan kemudian diberi tahu untuk mengecek situs DPR Legislasi. Tapi sepertinya situs itu jarang di-update. Dan anehnya aku juga ga heran dengan hal itu. Dalam bayanganku memang situs-situs pemerintah itu memang jarang diurus. Barusan aku coba masuk pas nulis ini, sepertinya sedang diganti formatnya. Jadi lebih bagus, aku ga tau ada hubungannya dengan pergantian Presiden atau ga. Pak Jokowi kan slogannya, "Kerja, kerja, dan kerja!". Sayangnya belum selesai proses pergantian format situs itu. orz
Lalu, waktu itu aku coba googling sebisaku. Dan aku menemukan situs hukumonline.com yang lumayan update mengenai itu. Tapi ternyata, undang-undang yang bisa diunduh di situs itu hanya sampai undang-undang yang disahkan bulan Oktober. Jadi waktu itu aku buat saja laporan tentang undang-undang yang disahkan pada September 2014 hingga Oktober 2014.
Nah, aku saat ini diminta cari yang undnag-undang yang disahkan pada bulan November dan sesudahnya.
Aku lupa bagaimana awalnya aku menemukan situs bphn.go.id ini. Situs ini adalah situs yang dikelola Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Dan sepertinya lebih update dari situs yang kugunakan sebelumnya. Tapi kalau dipikir, ya iya laaahh.
Kemenhumham kan gudangnya hukum dan undang-undang gitu. Masa kalah sama situs komersial? (ada beberapa bagian di hukumonline.com yang hanya bisa dibuka oleh pemilik akun berbayar)
Tapi masalah yang terjadi saat ini adalah, situsnya lagi down atau apa, aku ga bisa buka halaman lain selain halaman beranda-nya! Itu pun rada lelet masuknya.
Oumaigaaaadd... Kalau gini, di mana aku harus mencari tahu tentang undang-undang baru? Situs hukumonline.com juga belum di-update.
Paling ga, biar aku tahu dulu gitu, undang-undang apa yang disahkan, dari situ aku bisa cari tahu tentang berita untuk undang-undang itu. Hiks.

Begitulah awalnya sampai akhirnya aku malah menulis di sini.. #plakk

Ah iya, aku harus mikirin tema juga untuk proposal penelitian biar bisa daftar Monbusho lagi tahun depan. Kenkyuusei kalau ga salah batas umurnya sampai 30 tahun, jadi memang aku masih punya banyak kesempatan untuk mencoba lagi. Tapi siapa juga yang mau nyoba terus sampai 7 kali gitu. Karena pendaftarannya sekali setahun, 7 tahun perjuangan donk...
Tapi semoga saja aku ga perlu sampai 7 tahun begitu. Semoga Allah memberikan kemudahan dan ridhaNya supaya aku bisa lolos di usaha yang kedua ini. Amin.

Tapi selain berdoa, usahaku juga harus dimantepin nih...
Mulai dari, baca-baca buku biar dapet ide sana!

Tapi akhir-akhir ini yang kubaca berhubungan sama hukum. Padahal bidangku dulu bahasa...
Kalau mau monbusho kan bidangnya harus sama dengan bidang saat S1. Auhh...
Yah, itu harus dipikir serius mulai lusa.
Karena hari ini dan besok aku masih masuk kerja!
Kerja dan kerja!

Jumat, Desember 05, 2014

Random Babble for Dateless-December

I'm sooo hungry!!
But I got that report that I have to finish today!
And I can't go home unless I finished that report..
But I just feel like I don't want to do it right now.. I think maybe this rainy season made me lazier than usual..
And it's almost new year so I  have to spend my girigiri power before New Year's Eve.. Yeah, I spent so much of it at the beginning of this year for my graduation thesis, but there's some of it left, and I want to use it all, so I can get my fresh and new girigiri power at 2015..
Because, you know, you got your girigiri power once a year, so you have to use it wisely if you want to have it all the year round..
...
...
...
Ooww Maaiii Gaawwd!! Can you believe that it's less than a month before 2014 is over?
I got a little more excited now! Yep, only a little, because after this Dateless-December, there will be Just-Me-January, and Forever-Alone-February.
Hahaha...
Whatever. I'm not the type of girl who chasing boys to date, but the girl who fall in love with someone who was friend at first, then we got close, and taraaaa, then I felt that I can be myself if I'm with him, and then start to think that maybe, he is the destined person for me.
And, that's why I'm sure that I will be still single next year.
But can't be too sure.. Well, I'm still young, I'll have some encounter to new people, or I can meet my old friends again... Future is full possibility right?

And talking about young... In less than two month I will be 24.. Yay!
Or, not yay! Because I love the number 23! It's half of 46!
Human has 23 pairs of chromosomes in their DNA, so that's make human has 46 chromosomes!
Or I'll just say that it's the number of Valentino Rossi's bike. Hahaha...
I'm so gonna watch MotoGP live with my own eyes in Motegi Japan someday!
So yeah, I'll be 24. Yay, because I don't think I likes it that much when I'm 23..
I mean, okay, I graduated university, I got a job, etc, but then, I don't know, I'm busier than before, I'm not meeting my friends as much as when I was a student..

Maybe I'm just feeling alone...

And now I realized it's almost noon, and I still have that report I have to finish...
Oh God... I really don't wanna do it right nyaw...
But... See you...

Selasa, November 25, 2014

Ayo Pakai Pertamax

Menanggapi soal kenaikan harga BBM dan kritik-kritik terhadap Jokowi, saya cuma mau bilang,
Ya udah lah harga BBM naik, Jokowi bilangnya juga subsidinya untuk dialihkan ke sektor yang lebih produktif kan?
Kalau mau protes, nanti dulu setelah tahu hasilnya. Mengubah dan memperbaiki Indonesia itu ga bisa kalau cuma semalam. Karena semua juga tahu Indonesia ini negara yang besar.
Untuk bisa menjadi Indonesia yang lebih baik, kita butuh sengsara dulu. Mungkin sepuluh, atau lima tahun deh, kalau sepuluh tahun kelamaan.
Ga cuma untuk memperbaiki Indonesia aja, untuk memperbaiki nasib juga kan butuh waktu, butuh proses. Kalau waktunya dihabiskan untuk protes-protes, kapan kerjanya?
Daripada protes harga BBM naik, mending cari cara deh buat nambah penghasilan atau melakukan penghematan.
Harga BBM naik pun, kita tetap butuh kan?
Atau, kalau memang pingin yang harganya turun, pakai Pertamax tuh. Sekarang juga beda harganya ga begitu jauh, tapi efeknya ke mesin kendaraan jauh lebih bagus. Apalagi motor dan mobil keluaran baru, saya baca di internet, rasio kompresinya tinggi, jadi mesinnya akan bekerja lebih berat jika dikasih Premium. Kalau pakai Pertamax, kerja mesin akan lebih ringan, sehingga jatuhnya malah lebih hemat daripada kalau pakai Premium!
Mesin lebih awet, jadi ga bakal sering ke bengkel seperti kalau pakai Premium.
Apalagi, kan keren tuh kalau di SPBU bilang ke mas atau mbak penjaganya, "Pertamax donk, Gan." Berasa kaskuser gitu. Hahaha.
Ayo pakai Pertamax, teman-teman!

Kamis, Oktober 09, 2014

Kata Depan dan Imbuhan - “ke” dan “di”

Ini tulisan yang saya tulis juga di Kompasiana, (link, klik di sini) dengan judul yang sama.
Tapi sepertinya perlu juga untuk saya share di sini. :)
Jadi langsung saya copas dari draft di situ. Hehehe.

Tentang penggunaan "di" sebagai kata depan dan sebagai imbuhan sebenarnya sudah pernah saya tulis sebelumnya, di tulisan saya yang berjudul, "Penggunaan "di" Sebagai Kata Depan dan Imbuhan - Grammar Nazi Bahasa Indonesia". Namun, karena masih sering menemukan kesalahan yang sama, jadinya saya berpikir untuk menulis lagi tentang "di", ditambah dengan "ke".
Saya menambahkan "ke", karena sama seperti "di". Keduanya adalah kata depan yang memiliki kesamaan bunyi dan huruf dengan imbuhan "ke-" dan "di-".
Kalau dijelaskan dengan tulisan, bisa langsung tahu, mana yang kata depan, dan mana yang imbuhan, karena yang imbuhan diikuti dengan tanda "-" yang menunjukkan bahwa morfem (biar mudah, kita sebut "kata" saja, ya) tersebut tidak memiliki arti sebelum dilekatkan (diikuti) oleh kata lain. Sehingga "ke" dan "di" sebagai imbuhan ("ke-" dan "di-") penulisannya tidak perlu dipisah.
Dan untuk imbuhan menurut saya tidak masalah, karena kesalahan yang sering saya temukan adalah penulisan "ke" dan "di" sebagai kata depan. Sebagai kata depan, kedua kata ini penulisannya harus dipisah dengan kata yang muncul setelahnya.
Membedakannya sebenarnya mudah.
Untuk "di", tinggal dilihat saja apakah dia adalah predikat sebuah kalimat pasif atau tidak. Kalau iya, berarti itu imbuhan, jadi disambung. Kalau tidak, berarti kemungkinan dia adalah kata depan yang menunjukkan keterangan tempat.
Untuk "ke", mungkin lebih mudah untuk melacak mana "ke" sebagai imbuhan, karena "ke-" biasanya diikuti "-an". Posisi tanda "-" menunjukkan posisi imbuhan. Kalau dia mengikuti imbuhan berarti awalan (contoh: "ke-", "di-", "me-", "ber-") dan kalau mendahului berarti akhiran (contoh: "-an", "-i", "-kan"). Jadi, kalau ada kata yang diawali "ke-" dan diakhiri "-an", kemungkinan itu kata dasar yang sudah diimbuhi "ke--an".
Misalnya, "kebangsaan", "kemanusiaan", dsb.
Saya bilang kemungkinan loh yaa... (Eh, "kemungkinan" juga bisa jadi contoh kata dasar yang diimbuhi "ke-an"!)
Soalnya, ada juga frasa "ke depan", dan "ke kanan". Hehehe. Jadi harus hati-hati juga.
Kata depan "ke" itu menunjukkan tujuan. Dan karena dia kata depan, jadi penulisannya harus dipisah dengan kata yang muncul setelahnya.
Sepemikiran saya mengenai penyebab kekacauan penulisan ini, adalah booming hp yang bisa sms (short message service, alah, dah pada tahu semua kan?)
Waktu itu untuk bisa berkomunikasi dengan murah, dipilihlah sms. Namanya juga "short message", jadi apa-apa disingkat, deh. Biarpun sekarang sms murah, tapi dengan alasan menyingkat waktu, hampir semua orang menyingkat kata saat menulis sms atau menulis di situasi yang tidak formal  seperti chatting, status FB, nge-tweet, dsb.
Penyingkatannya bisa berupa penghilangan huruf vokal, ditambah penghilangan beberapa huruf konsonan, menggantikan bagian kata yang berbunyi mirip dengan angka, dll. Yang penting lawan bicara bisa menerka apa huruf yang hilang itu, dan bagaimana bunyi kalimat seutuhnya.
Nah, ada satu cara penyingkatan yang menurut saya membuat orang-orang bingung (atau tidak peduli) mengenai pemisahan dan penyatuan penulisan "ke" dan "di". Yaitu menghilangkan spasi pada "ke" dan "di" sebagai kata depan di sms.
Misalnya, waktu mau bertanya, "di mana?", saya sering menyingkatnya menjadi "dmn?", dan ada juga yang menyingkat menjadi "dmna?". Begitu pula dengan "ke mana?", disingkat menjadi "kmn?" atau "kmna?".
Lalu, kebiasaan penyingkatan ini terbawa terus sehingga saat mau menulis yang formal, skripsi misalnya, banyak yang bingung (atau tidak peduli) untuk membedakan "ke" dan "di" kata depan serta "ke" dan "di" imbuhan.
Terus, solusinya bagaimana?
Nah, itu dia. Karena menurut saya ini masalah apakah seseorang peduli atau tidak untuk menggunakan tata bahasa yang baik dan benar, jadi memang harus dimulai dengan kesadaran masing-masing. Harus lebih cermat dan kritis pada tulisan sendiri dan orang lain.
Kalau tidak yakin mana yang benar dan mana yang salah, kan ada mbah google, atau KBBI online.
Saya sempat agak ragu dengan penulisan "ke mana" dan "kemana" saking banyaknya orang yang menulis "kemana". Bahkan ada teman saya yang berpendapat kalau penulisan "kemana" sudah benar karena merupakan kata tanya. Setelah saya coba cek di KBBI online, tidak ada kata "kemana", dan lebih banyak teman-teman yang mengatakan kalau penulisan "ke mana" lah yang benar karena "ke" adalah kata depan, yakinlah saya kalau "ke mana" yang benar.
Itu salah satu alasan saya menulis lagi tentang "di" ditambah "ke" ini.
Alasan lainnya begini, saya dulu kuliah di Fakultas Ilmu Budaya, tapi sekarang bekerja di sebuah kantor di Fakultas Hukum di universitas yang sama. Jadi saya kadang bisa mampir ke fakultas almamater saya itu.
Nah, waktu di sana, ketemu dosen atau teman-teman lama, kadang ditanya, "Gana (panggilan saya) sekarang di Hukum?"
Kalau di tulisan jelas maknanya, tapi kalau dilisankan, bunyinya kan jadi sama dengan "Gana sekarang dihukum?"
Haduh... Saya jadi kriminal apa gitu dihukum?
Ada juga versi lainnya seperti "Gana sudah berapa lama di Hukum?" atau "Gana masih di Hukum?"
Melanggar peraturan apa saya sampai dihukum..?
Hahaha...
Bahasa memang menarik....

Kamis, Agustus 21, 2014

Perbandingan Becak di Jogja dan di Sibolga

Becak adalah sebuah kendaraan beroda tiga yang umumnya berkapasitas dua penumpang dan satu pengemudi. Pengemudi umumnya harus mengayuh pedal supaya becak dapat bergerak ke tempat yang dituju. Kalau saya bilang, seperti sepeda yang diberi tambahan tempat duduk.
Namun, belakangan ini di Jogja dan sekitarnya, mulai banyak bermunculan becak-becak dengan motor sehingga pengemudi cukup mengendalikan kecepatan dan arah becak saja, tanpa harus mengerahkan kekuatan kaki untuk menggerakkan becaknya. 
Heran deh, padahal BBM semakin mahal, malah becak-becak begini bermunculan. Ah, lupakan.

Saya ingin membahas becak yang ada di  Jogja dan membandingkannya dengan becak yang ada di Sibolga, Sumatera Utara. Untuk orang-orang yang pernah ke Jogja, pasti tahu bagaimana bentuk becak yang ada di Jogja, yaitu ada dua tempat yang cukup untuk dua orang dewasa sebagai penumpang di depan, dan satu sadel untuk pengemudi di belakang. Untuk bagian penumpang ada atap yang bisa dipasang hanya dengan menaikkannya saja saat cuaca panas atau hujan. Saya rasa bentuk becak seperti inilah yang umumnya di kota-kota di pulau Jawa seperti Solo, Malang, Surabaya, dsb. 

Becak di Jogja dan sekitarnya
Sumber: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvokZvNFY3sgvn7qRNWs4jRQM2lAMUTBM4-SBgsj22hGxXM9ECesU5FVYytcuRt_OeMxwdtBi7xffQcK7PFENUn8WK-FGsj3alYjwv1yKTGXm1VZfbKA-rPA16Vz98TLqXEqe5Ytn-dRY/s1600/becakjogja2edrs.jpg


Ada bule yang mencoba mengayuh becak sendiri!
Sumber: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiY2zGtHRxZlKNDX2iOeDRFCK77cmXN0bW1XMQvQ_LWiiUGW7e8rsLTYRYAiDrQE8YTcIzcMK2dTIQQnCyLDNpdUq0AVWli4iOKth9L8-V5Oo1FOFhbHwxagzTY1sibYui-EwMUs3dQzfOJ/s1600/Becak-Yogyakarta-Jogjakarta.gif

Sedangkan becak yang ada di Sibolga, pengemudi berada di sisi kanan penumpang. Selain itu, di depan tempat duduk penumpang yang cukup untuk dua orang dewasa, ada "pagar" yang terbuat dari logam. Saya rasa tujuan "pagar" ini adalah sebagai pegangan penumpang untuk mencegah penumpang terpental saat becak direm mendadak. Atau mungkin awalnya memang hanya untuk keindahan saja. Entahlah. Tetapi waktu saya kecil, saya dan teman-teman saya menggunakan bagian yang menonjol dari pagar ini sebagai tempat duduk tambahan. Sehingga becak ini minimal bisa dinaiki empat anak-kecil. Minimal? Yap. Karena di bagian belakang becak juga masih ada potongan besi yang bisa dipakai sebagai tempat pijakan dua anak kecil. Jadi, sudah ada enam anak kecil bisa naik satu becak. Masih ada lagi? Hahaha. Masih. Tempat duduk si pengemudi yang berbentuk seperti rangka sepeda biasanya memiliki satu boncengan juga di belakangnya. Dan jadilah, saya dan enam orang teman saya saat SD menguasai satu becak untuk berkeliling di daerah sekitar rumah kami. 

Becak di Sibolga
Sumber: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjiHMZaTVM3UUTVhekP-37TdsUdwxd4c-OruW9ByU6Gy7iAZON6UBLnxo-kCkbQHIUo5JfGp29VW3cZHZ5CTxfXSAuM7qxn-TdDf6BFYOEjRchHGuFycjZf6X09xDXQSl4ICjOTgb7XE7w/s1600/becak+selatpanjang+-+Copy.jpg

Pengemudinya di samping, bukan di belakang seperti becak di Jogja
Sumber: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjeHPjRNvHE_ejWFYqlc9pwpBlBRvhp1C83lZTZSs6WRYWRmjUBqRgO2wU0aG6bjOSvoFr9ODLBHcuCHpqhsuFFkH_jCdKTBjl2Suo5J_KKZ98d2_LBmoPMDgdSYUfZWRBGY9RhSCnsyhY/s1600/becak.JPG

"Tempat duduk" tambahan di depan tempat duduk penumpang utama becak ini
malah ada busanya (berwarna merah) supaya lebih empuk dan nyaman
Sumber: http://pemkomedan.go.id/images/pariwisata/1239.jpg

Di bagian belakang becak, 2 anak kecil masih bisa berdiri.
Tapi biasanya dilarang sama orang tuanya. (Ya iyalah!)
Sumber: http://indahnesia.com/Images/Information/SUT/SUT_becak_driver.jpg 
Kalau dari segi efisiensi dan keleluasaan, saya menilai becak di Sibolga ini lebih baik. Jumlah penumpang bisa lebih banyak, kita juga bisa meletakkan barang-bawaan di dekat kaki tanpa perlu khawatir barang bawaan kita terpental saat becak direm mendadak. 
Namun, kalau dari segi perasaan, becak di Jogja membuat kita merasa seperti seorang raja, karena kita tinggal duduk dan bergerak dengan pandangan yang tidak terhalang 180 derajat. Huahahaha..
Yah, tapi ini cuma pendapat pribadi saja, sih.
Dan kalau disuruh memilih, saya mungkin akan memilih becak Sibolga. Tidak ada alasan khusus. Saya memang lagi kangen sama tempat saya numpang tumbuh besar ini. Hehehe.

Jumat, Agustus 08, 2014

富士山登山道にある大石に「INDONESIA」の落書きについて - インドネシア人から日本人の皆様へのお詫び

日本人の皆様

夏に向かい、日本で暑い日々が続いてると思いますが、いかがお過ごしでしょうか。

今、8月6日に富士山登山道にある大石に「INDONESIA」と書いた落書きが見つかったことが日本に話題になっています。
この件については、大変日本人の皆様に、ご迷惑をおかけして、我々インドネシア人も深く後悔しており、本当に申し訳ございません。
誰があのような馬鹿なことをしてしまったのは我々にもまだ分かりませんが、
アニメ・漫画・アイドル・ドラマなどで日本や日本文化を知り、日本のことが好きになったインドネシア人がたくさんいます。
なので、どうかインドネシアとインドネシア人のことを嫌いにならないでお願い申し上げます。

日本語能力がまだまだだめですので、このようなことがあり、今どのように後悔しているかをうまくは説明できません。
しかし、インドネシアにいるこのことについて聞いた私と他のインドネシア人が、このようなことがあり、本当に後悔していますので、あのような国に恥をかかせることをした人も大変後悔しているでしょう。

そう言っても、私はあの人をかばうつもりではありません。
日本人の皆様に、どうかインドネシアのことが嫌いにならないでほしいことを主張したいです。

私の知っている友達も、このことを後悔しているのをフェースブックで書いていました。
インドネシア語日本語でのニュースをシェアしながら、以下のようなことを書きました、、



  • Bisa nggak kebiasaan yang kayak gini dihilangin? Bikin malu aja.. (訳:こんな悪い癖をやめてもらえないかしら?(インドネシア人として)本当に恥ずかしい)
  • Bikin maluu ←_← pengen indonesia terkenal ga gini caranya.. (訳:恥をかかせることをしてくれたな、、インドネシアを紹介するならこんな方法でするんじゃないよ、、)
  • 私は富士山に登る予定があるのに、昨日の同じニュースをみて、信じられなくて、本当にびっくりしました。誰かがこんな悪いことをやってしまって、申し訳ありませんでした。私も深く、このことを後悔しています。どうかインドネシアを嫌いにならないでください。本当に申し訳ありませんでした。
  • 富士山が本当に大好きなので、
    誰かがこんな馬鹿なことをやってしまって、申し訳ありませんでした。
    どうかインドネシアを嫌いにならないでください。
  • 申し訳ありません、
    インドネシアのDQNが
    馬鹿な事をやってしまって。
    どうかインドネシアを嫌いに
    ならないでください。

等々です。
本当に申し訳ございません。

インドネシア人より

Senin, Juli 07, 2014

Proyek Penerjemahan Daftar Isi Buku Ilmu Hukum

Penyakit malasku kambuh lagi.
Memang, aku sedang tidak enak badan karena pulang kemaleman akhir pekan kemarin.
Tapi, hari ini aku harus mengantarkan seorang dosen berkebangsaan Jepang untuk mengurus KITAS di Kantor Imigrasi Jogja. Jadi, dengan kondisi badan yang tidak 100% fit, aku paksakanlah masuk kantor.
Aku bisa bertahan untuk tidak pingsan saat mengendarai sepeda motorku ke Jogja, selama menuju, berada dan meninggalkan kantor imigrasi dengan taksi, hingga duduk di meja di kantorku dan menulis tulisan ini.
Ada satu proyek yang seharusnya sudah kuselesaikan di akhir Mei, yaitu penerjemahan daftar isi buku-buku tentang ilmu hukum yang berbahasa Jepang. Tapi, belum kuselesaikan hingga detik ini. Alasannya, karena aku malas.
Itu alasan yang tidak bertanggung jawab. Aku tau itu.
Tapi, kalau butuh alasan yang lebih baik, mungkin karena yang aku terjemahkan adalah istilah-istilah hukum.
Maksudku, hukum Indonesia saja aku ga ngerti, gimana hukum Jepang? Apalagi istilah-istilah hukum memang dibuat sulit, karena hukum menyangkut hak dan kewajiban bahkan nyawa orang-orang yang hidup di bawahnya.
Dan itu membuatku harus belajar terlebih dahulu mengenai hukum sebelum bisa menerjemahkan istilah-istilahnya. Belum kalau di tengah-tengah aku menyadari bahwa aku melakukan kesalahan terjemahan di buku yang lain. Oleh karena itu, aku membutuhkan waktu lebih.
Yeah, right.. Waktu lebih sampai satu bulan lebih?
Yep, mungkin bisa jadi dua atau malah tiga bulan. Tapi aku jamin selesai kok. Karena aku tipe orang yang ga tenang juga kalau ada tugas yang ga selesai di tengah jalan.
Mungkin.
Haha. #JK

Kamis, Juni 12, 2014

やはり本気モードに入らなきゃと分かった時の話

日本語のレベルが下がったようだ!
やばい!
後4日間で文部科学省の研究生プログラムの予選テストを受けるのに!
日本語のレベルが下がったと分かったのは、今日、2008年度の文部科学省の研究生プログラムの予選テスト問題をやっていた時。
2008年の予選テスト問題はA・B・C問題がある。Aは初級、Bは中級、Cは上級。
Aは、恥ずかしながら、うっかりしてたから、満点取れなかった。
Bは、まあまあかな?満点は取れなかったけど、満足できる点数は取れた。
(正直、この「満足」と言う言葉が忘れて、辞書まで引いた)
Cは、、
Cは、、
Cは難しかった!
文法の方は大丈夫ですが、(自慢する気はないけど、文法はあたしの好きな科目だったし)
慣用句とか、読解の時、な~にも分からなかった!
と言ったら、大げさになるけど、
でも、その「あたしには難しい!」という事実を強調したいからだ。
ああ、やはり今日、実家に帰ろうかな、、
でも、昨日も実家に帰ったし、、その時、帰り時間長かったから、疲れて、すぐ眠ったし、、
でも、あたしがいつも使っている国語辞典は実家においてあるから、、涙
ま、今日は、できる範囲で、勉強頑張ろう、、

あ~あ、やはりまだ安心できないな~
本気モードに入らなくちゃ!
入るぞ!!

Rabu, Juni 11, 2014

夢を追いかける時、最初の壁を越え、戦いをし続けなきゃ時の話

やっほ~
やはり暇で、今日は二回目もブログ書こう!
前のポストは何もやる気のない女の子が仕事に紹介されて、社会人になった話なんだが、
今回は、ずっと子供のままでいたがってる女の子が夢を追いかけている話をしよう。
何もやる気なくだめな女の子と同じ人物なんだけどね。
特に注目してもらいたいのは、昨日(6月10日、火曜日)の話。
どうして6月10日?
それは、文部科学省の研究生プログラムの申請書類審査の結果発表日だったからだああ!
月曜日から、同じプログラムに申請しているイヌンちゃんとイザちゃんと連絡を取って、ジャカルタで行われる予選テスト場にどうやって行くかの相談をしてた。
イヌンちゃんとは特に、「早く会いたいね。早く日本にいたいね。」の話で盛り上がった(盛り上がったって言えるかな?なんか切ない感じで話してたけどね。)
ま、その日から色々考えて、やはり、また東京にいたい!色んな国から来た友達に囲まれたい!
いや、別にここの友達がいやだとかの意味じゃないよ。ただ、卒業して依頼、みんなバラバラになってしまったから。
結婚とか仕事とか。
ガジャマダ大学の日本語学科に入ってからも、高校生時代の友人もバラバラだしね。あたしの友人はみんなソロにある大学に入ったり、ソロで就職始まったりしたし。
あたしは一人ぼっちでガジャマダ大学に入学したって言えるかな。
ま、ガジャマダ大学に入学した同じ高校を卒業した学生もいっぱいいたけどね。学部と学科は違うけど。
そして、今、高校生時代から憧れてた一年間日本に留学もできてから、ガジャマダ大学に戻って、卒論を完成して、卒業した。
前は、「卒業してから、就職!もう勉強なんてしたくない!レポートとか課題などが面倒くさい!」なんてことを思っていたが、
卒論の発表の後かな、また留学したいと思ったのは、、
いや、卒論の発表後の卒論訂正の後かしら?
あの時、「ある疑問を抱き、この疑問の答えを求め、やっと答えが見つけたと言う気持ちが最高だな!」と思った。
後、言語に興味を抱いてるからかな?最近、よくインドネシア語と日本語の表現や、句などを比較したり、両国のある文化を比較したりして、疑問が浮かんでる。
インドネシアと日本のこの表現の比較研究すれば楽しいだろうな、インドネシアの日本のこの文化について比較研究したら面白いだろうな、とか。
それで、研究者になろう!と思うようになった。
ま、言語の研究者だったら、大学で先生をやっているとイメージがあって、ちょっと迷ったけど。
いや、先生になりたくないからじゃないよ。問題なのは、大学で教えることじゃなくて、大学生時代からよく友達に「ガナは将来先生になるんだろうな」って予想されているから、その人たちの予想が現実になるのがいやなのだ。
将来が予想されると言うのは、なんか「将来、これをやってください」って命令に感じてしまうから、それがいやなんだ。笑
あたしの気のせいだけかも知れないが、やはり人生に関しては命令されるのがいやだね。「あたしの人生だから、あたしの好き勝手で決めるから!他人はあたしを命令する権利はない!」なんて思ったりしてね。
普通に考えれば、誰でもそうだろうね。
で、研究者になる話に戻ろう。
卒論発表後の卒論訂正と卒業式の間に、色々考えたんだ。
「この次、何をしたいか」って。
で、まだ東京に残ってる友達やあたしの次に留学する後輩達ののフェースブックみたり、これから日本に留学する人の話を聞いたりしたら、
「じゃ、あたしも研究生プログラムに申請しよう!」と。
「卒論発表の時のリベンジもしなきゃ!」ってことも思ってね。
ところで、あたし、卒論発表が下手だったんで、(後、研究の分析方も色々間違ったし)、卒論はB+しか取れなかった!
ま、負けず嫌いなところもあって、留学の前、毎学期にどの授業でも満点取れるように頑張って宝、卒業式の時に、GPA3.91で文化研究学部の2014年2月の卒業生の中に、1位のGPAを持ってる卒業生になったけど、
ガジャマダ大学全体では、法学部卒業生がGPA4.00(満点)で1位!2位は薬学部の卒業生かな?GPA3.99で。3位は経済学部の卒業生、GPA3.98か3.97か忘れたけど、、
違う学部だけど、あの法学部の卒業生はちゃんと満点で卒業できたのに(しかも、2人いたのよ!満点で卒業できた学生が)、なんであたしができないのよ?!とか思ってて、
「修士課程でリベンジ!」なんてことまで思ったのよ。
だから、その後、一所懸命に研究テーマを考え、卒論指導教員にも相談したりアドバイスしてもらったりして、研究計画を立てて、在インドネシア日本国大使館に研究生プログラムの申請書類を送った。
申請期間は4月24日までだった。
まずは、申請書類審査。その次、予選テストと面接。
合格したら、なんか色々な書類を記入して、日本の入学志望大学の教授に入学許可書を書いてもらったりして、うまく行けば、日本に行くのは、来年の4月になる。
で、6月10日は申請書類審査の結果発表!
8時にセンターに入って、すぐパソコンをつけて、在インドネシア日本国大使館のホームページに入った。まだ結果は出てなかった。
9時、、まだだ。
10時、、うう、なんでまだなの?
11時、、そろそろ出るんじゃないか?え?まだ?!
12時、、本当に今日、6月10日?
13時、、6月10日だね、
13時7分、あ、出たああ!
書類審査結果が出たああ!
すぐ、アドビー・リーダーの文字検索機能で、自分の名前を記入してええ、、
あったあああ!
あたしの名前、あったあああ!
本当にあたしだよね?確認しよう
「Thathit Puspaning Gegana, ガジャマダ大学卒、」
うん、ここまでは、あたしじゃない可能性はまだ低いな、、
「Jakarta、、」これ、テストの場所かな?
「6月25日、13時、、」ってこれ何?面接のスケジュール?そうなんだ、、
のような独り言してた、、笑
冷静に考えれば、インドネシア中、「Thathit Puspaning Gegana」という珍しい名前をもっているのはあたしだけと言う可能性も99%に近いし。笑
まだまだテストや面接などで、「戦い」が終わっていないから、フェースブックでステータス書いて祝うことをしないことにした。
でも、審査結果を見て、あたしが合格したって分かった友達があたしに「おめでとう」って言ってくれた時、本当に嬉しかったんだ。心が温まったっていうか。
まだまだ安心できないけど、少しはその人たちの「おめでとう」の言葉で、一安心できた。

でも、なんか胸騒ぎもしたな。
失敗という可能性に不安があるでろう。
あたしには、安心と油断は紙一重なんだから、あまり安心してると、油断してるようになってしまう。
油断してしまって、失敗してしまう。
そんなの、一番怖い!前にも言ったけど、特に、負けず嫌いなところがあるから、さらに不安を感じてる!
失敗することを想像するだけで、泣きたくなる。いや、泣いた時もあった。
大丈夫かな?大丈夫かな?なんて。

「ま、今、考えても、先のことだから、今やれるのは精一杯頑張って、素直な気持ちで祈るしかないね。前にあるものから、勝負をして戦って、かつしかない!」
と、イスラム・インドネシア大学の教授のカン・オマン先生がジョグジャであった時に言った、、

だめ女の子が社会人になる時の話

やっほ~
なんか日本語でブログを書くのって久しぶりかな?そうでもない?っていうか、最近ブログ書いてないね。笑
ま、色々考え事とかあるけど、考えれば考えるほど、頭も体もだる~くなってしまうから、書く気もなくなってしまうのよね、、
じゃ、まずは、最近やっていることから書こうかな。
ええと、私、文部科学省の研究生プログラムに申請してるでしょう。
で、その申請の時に提出する書類のひとつは、先生からの推薦状。
なので、2月に(やっと)卒業したのに、ちょいちょい学校に、顔を出していたんだ。
先生の推薦状だけじゃないけどね。
図書館に行って、先輩の学士論文や、修士論文を読みにね。
で、日本語学科の研究室に行ったら、その研究室の事務職員のウミさんという人が、あたしに「今、なんか仕事をしていますか」って聞いた。
「仕事はしていないけど、バイトはしていますよ」とあたしが答えた。
そして、「バイトね、、働く気はありませんか」とまた聞いた。
「ううん、正直言えば、あまりないと思いますね。どうしてですか。」とあたしが聞いた。
「そうなんだ。実は、法学部にはガジャマダ大学(あたしが卒業した大学)と名古屋大学が協約を結んで、研究センターを創立したんだ。で、その研究室、事務職をやっている人を求めているんだ。興味ない?」とウミさんまた聞いた。
「ふ~ん。でも、この研究生プログラムの研究計画とか集中したいんですが、、」とあたしが答えた。
「そうですか。ま、興味があるようになったら、早く私に言ってくださいね。」と、会話が済んだ。
と思ったら、大間違い!
その時、あたしのアカデミックアドバイサー、ウィウィ先生という方も含めて先生達は会議中でした。
そして、会議は研究室の前(いや、ちょっと斜めだ)にある教室に行われた。研究室の前に先生を待っていた。
会議が終わって、先生達がその教室から出た。そして、ムル先生が出て、あたしを見たら、「あ、ガナさんですね。今、どこかで働いてる?」とあたしに聞いた。
「いいえ、バイトはしていますが、、」とあたしが答えた。
「そうですか。法学部の研究センターがスタッフを探しているんですが、興味あれば、ウミさんに言ってくださいね。」と先生が言った。
「あ、はい。分かりました。」とあたしが答えた。「もうウミさんから聞きましたが、、」とも言ったかな?今、思えば、本当にそれ言ったら、失礼だろうな、、
あ、忘れた、その時、あたしはイザちゃんと一緒に待っていたんだ!
一緒に研究室に入ったが、先生達が会議中だと分かって、研究室を出るところに、あたしだけウミさんに止められた。
そして、さっき言った会話があって、研究室を出て、さっきの会話のことをイザちゃんに話した。
なので、ムル先生がまたその仕事の話をしてから、あたしはイザちゃんに、「やろうかな?でも、働く気ないもん。のんびりしたいもん。家でごろしたいもん。」(なんてだめ人間だな、あたし)って言った。
「え?でも、給料いいでしょう?」ってイザちゃんは言った。
あ、給料のこと。額はここでは言わないけど、本当に給料いい仕事なんだよ。
「イザちゃんだったら、やる?」
「やってみようとは思っているけど、紹介されたのはガナでしょう?」
「じゃ、紹介されたら、やる?」
「ふ~ん、やるかな?」
「じゃ、ウミさんに言おう」
「え?でも、ウミさんはその仕事をガナにやってほしいじゃん?だから、ガナにしか言っていないでしょう」
「そうなのかなあ」
ま、先生も研究室に戻ったし、またその研究室入ったら、ロビー(っていえるかな?)にムル先生、タタン先生、そして学科長のステディ先生が座っていた。
ステディ先生は、あたしが「失礼します」と言った途端に、「あ、ガナさん。法学部に研究センターがあってね。スタッフを探してるんだ。やってみない?」と問いかけた。
「あ、先ほど、ウミさんとムル先生からも聞きましたが、正直、研究生のほうがやりたいですね。」とあたしが言った。
「あ、でも、向こうは進学希望のある人でも大丈夫だよって言ってたよ。採用される前に、面接とか行いますし。」
「そうですか。しかし、この研究生の予選で、しばしば、ジャカルタに行かなければならなくなりますが、、」
「ま、取り敢えずやってみてくださいよ。その研究生のことは面接の時に面接官に話したらいいと思うよ」とタタン先生も言った。
その時、先生が三人も薦めていたから、やってみてもいいじゃないかと思ってた。採用されない可能性もあるし、と。
で、ウミさんに言って、そして、あるメールアドレスに履歴書を送ってくださいと言われた。
あたしは、分かりましたと言ったが、研究室を出たら、また迷った。
やる?やらない?やらないことにしよう。履歴書送らない。でも、ウミさん、もうその研究センターの担当者に言ったようで、送らなかったら、まずいじゃん?ああ、どうしよう、、ってね。
で、次の次の日に履歴書を送ることにした。インドネシア語で。その時、金曜日かな?金曜日午後5,6時ぐらい。そして、日曜日に返事メールが来た。月曜日の午後4時に面接受けることができますか、って。
ま、やることにしたから、「はい、分かりました」と返信した。
そして、月曜日。
実家から大学まで、2時間ぐらいかかって、あまり疲れないように、朝に、学校に行くことにした。
昼まで、図書館でまた論文読もうと思っていたが、眠くて眠くて図書館で、居眠りしてた。
そして、サラーちゃんと会って、面接のことを話した。
サラーちゃんが前に、その面接も受けたということが分かった。しかも、英語で!
「え?英語で?面接官外国人なの?」って聞いたら、
「いや、インドネシア人だけど。前に、研究室の掲示板にその仕事のお知らせがあったから、面接を受けてみたの。ま、お知らせが英語でだから、面接ももしかして英語なんじゃないかと予想してて、本当だった。」
その時、やはりやめよう!と思った。英語、分かるけど、話す自信はないのよおお!
でも、それで採用されないかもって思ったら、「そうだね、採用されなくてもあたしには損はないね。」って感じで面接とところ向かった。
法学部。
インドネシア・日本法研究教育センター。と言うのが正式なセンター名。
面接の前半はインドネシア語だったが、面接官が英語で自己紹介してくださいと言ってから、英語での面接になった。涙
スムーズじゃなかったな。日本語の言葉が出てきそうな時に、「くそおお!この言葉って英語でなんて言うの?!」て考える間がちょいちょい出た。あたしには、外国語って言えば日本語になったようだね。あ、でも研究生のこともちゃんと話したよ。
面接終わったら、正直、恥ずかしくて、「採用されないように!採用されないように!あんな英語では採用されないだろうけど」と思ってた。
一週間後、その面接官から、またセンターに来てくださいと言う連絡が来た。
あれええと思ったけど。
父に相談したら、「来てみて、その時に、受けるかどうかを決めて」と言われた。
二回目の面接(?)の時、色々考えた。
研究生になることができても、日本に行くのは来年の3月で、10ヶ月ぐらいもあると言うこととか、東京のバイト先からの仕事も最近来ていないから、何もやっていないと、完全に引きこもりになってしまうなとか、
後、あたしってたぶんノーと言えない方もあるようで、、
そして、履歴書を英語に直してから、またメールで送った。
そしてえええ~
ちゃんちゃかちゃ~ん!
今、インドネシア・日本法研究教育センターの事務職員で~す。
今までこのセンターの事務職員としてやったことは、名古屋大学から送られた本をリストしたり、名古屋大学のサマー・セミナーと交換留学プログラムの申請を担当したり、することかな?
後、このセンターも研究とセミナーを行う予定もあって、招待状やインタビュー依頼書なども作成したりする。
相当忙しい仕事だけど、今日みたいに、こんなブログまで書ける日もある。今週は、「Minggu tenang(訳:穏やかな一週間)」という期末試験の前の一週間で、授業とかないから、学校に行く学生もあまりいないから。
あたしは事務職員なので、このセンターには8時から16時までいなければならない。でも、毎日、ほとんどあたしのデスクにいて、パソコンを眺めてる。家にいる時のやることとあまり変わらないけどね。アニメとか番組見ることができないけどね。涙
後、座ったままでパソコンを眺めてる。涙
ま、仕事だから。社会人だから。
給料分には働け!この怠け者!

Jumat, Mei 23, 2014

Kecenderungan menyebut kata "watashi" pada pembelajar bahasa Jepang tingkat dasar Indonesia

Ini pengamatan saya baru-baru ini. Saya jelaskan dulu ya. Research Center hasil kerja sama UGM dan sebuah universitas di Jepang sedang membuka pendaftaran untuk program seminar di universitas di Jepang tersebut. Program yang menggunakan bahasa Inggris ini peminatnya cukup banyak padahal kuota untuk peserta dari UGM hanya 2 orang saja. Oleh karena itu, dari kami harus melakukan sesi wawancara. Kemampuan bahasa Inggris para pendaftar ini tidak diragukan dibuktikan dengan sertifikat TOEFL atau IELTS dengan score di atas rata-rata. Kebetulan, koordinator research center yang bisa berkomunikasi dalam bahasa Jepang mencoba menguji kemampuan berbahasa Jepang pendaftar yang mengaku mengerti sedikit bahasa negeri matahari terbit ini. Hanya perkenalan singkat saja.
Dan semua peserta yang mengaku memiliki sedikit kemampuan bahasa Jepang memulai perkenalannya dengan kalimat, "watashi wa (nama) desu. watashi wa ...."
Sebagai lulusan jurusan Sastra Jepang yang meneliti tentang bahasa Jepang dan  (ehm) lumayan lancar berbahasa Jepang, saya merasa geli ketika mendengar kata "watashi" itu. Kenapa? Karena orang Jepang biasanya jarang menyebutkan kata tersebut. Bukan, bukan karena kata tersebut bermakna buruk atau apa. Namun, karena orang Jepang biasanya tidak menyebutkan subjek dalam kalimat yang mereka ujarkan. Mereka biasanya menyebutkan kata "watashi" bukan sebagai subjek, melainkan topik, yang hanya disebutkan pada kalimat pertama saja, atau untuk menunjukkan perbandingan.
Hal ini yang biasanya menyulitkan para penerjemah Jepang-Indonesia. Karena mereka biasanya bingung mengenai subjek yang tidak disebutkan pada kalimat asal (bahasa Jepang), sementara kalimat tersebut akan menjadi kalimat yang tidak berterima dalam bahasa Indonesia jika tidak mendapat subjek. Mengenai ini sebenarnya sudah ada juga yang menulis tesisnya di fakultas Ilmu Budaya UGM. Sayangnya saya lupa judul dan pengarangnya. (Maaf)
Pelesapan subjek ini berkebalikan dengan ujaran bahasa Indonesia, yang bisa dibilang cukup aktif dalam menyebutkan subjek. Dan sepertinya bahasa Inggris juga begitu. Walaupun bahasa Indonesia memiliki kesamaan dengan bahasa Jepang mengenai jumlah kata yang lebih dari satu untuk menyebut kata ganti orang pertama, seperti "saya", "aku", "diriku", dsb pada bahasa Indonesia, dan "watashi", "watakushi", "boku", "ore", "atashi", "uchi", dsb pada bahasa Jepang. Perbedaan kata-kata tersebut terletak pada tingkat kesopanan. Beberapa kata ganti orang pertama dalam bahasa Jepang juga hanya dipakai oleh jenis kelamin, golongan dan usia tertentu.
Lalu, memang kenapa sih, kalo orang Indonesia sering menyebutkan kata "watashi"? Salah, ya?
Tidak juga. Hanya terdengar tidak alami. Yah, ini cuma pendapat dari sesama pembelajar bahasa Jepang, sih.
Sama, kesannya jadi bahasa Jepang yang diterjemahkan langsung tanpa filter dari bahasa Indonesia begitu. Kaya mau bilang "saya tidak apa-apa" jadi "I'm no what what" gitu ke bahasa Inggris.
Yah, saya juga tahu kalo orang Indonesia cukup pintar untuk mengetahui kalo kalimat tersebut terjemahan ngawur. Oke, saya kasih satu contoh lain, deh. Contoh ini (sayangnya) tidak saya dengar langsung, tapi saya dengar dari seorang teman tentang orang lain yang mengatakan, "I have three children, but still little-little."
Saya tidak pintar bahasa Inggris. Jadi saat saya mendengar kalimat ini pertama kali saya agak bingung, "apa yang aneh dengan kalimat tersebut?". Namun setelah saya mengulang dalam hati kalimat tersebut, barulah saya ngeh dan tertawa. Menertawakan keanehan kalimat tersebut dan kelemotan saya sendiri.
Jadi, yang sebenarnya ingin saya sampaikan adalah, mempelajari suatu bahasa asing itu tidak cukup hanya dengan memahami arti kata per kata. Dalam satu kata bisa memiliki berbagai arti, arti sebenarnya maupun kiasan, dan arti yang muncul hanya jika kata tersebut berderet dengan kata yang lain. Karena arti kata itu muncul dari budaya. Untuk memahami arti kata dalam suatu bahasa, kita juga harus memahami budaya yang melatarbelakangi bahasa tersebut.
Bahasa dan budaya ini bisa dibilang bersifat timbal balik. Kita bisa mengetahui budaya seseorang dari bahasanya, dan kita bisa menilai suatu bahasa dari budaya yang melatarbelakanginya. Inilah salah satu daya tarik mempelajari bahasa, yang baru-baru ini saya sadari sebagai pembelajar bahasa asing. Mungkinkah hal ini akan menjadi titik tolak untuk menjadi peneliti bahasa?
Rada oot sama judulnya, tapi biarlah...

published in: http://bahasa.kompasiana.com/2014/05/23/kecenderungan-menyebut-kata-watashi-pada-pembelajar-bahasa-jepang-tingkat-dasar-indonesia-657364.html

Jumat, April 25, 2014

Proyek iseng: nerjemahin lagu Sen no Kaze ni Natte (Akikawa Masafumi)

Oke, sebelumnya aku harus bilang ini. Mungkin banyak yang bakal bilang terjemahan bahasa Indonesianya maksa. Tapi aku sengaja bikin begitu biar bisa dinyanyiin juga dengan versi bahasa Indonesianya. Yang juga maksa... :v
Problem? Paksain aja nyanyinya... keh keh keh

_________________________________________________________________________________

秋川雅史 Akikawa Masafumi

千の風になって Menjadi seribu angin (?)

日本語詞:新井満 Lyric: Arai Man
作曲:新井満 Compose: Arai Man

私のお墓の前で 泣かないでください
watashi no ohaka no mae de    nakanai de kudasai
Janganlah kau menangisi diriku  tepat di depan kuburanku
そこに私はいません 眠ってなんかいません
Soko ni watashi wa imasen   nemutte nanka imasen
Diriku tidak ada di situ tidak sedang tidur di situ
千の風に
sen no kaze ni
jadi seribu angin 
千の風になって
sen no kaze ni natte
aku menjadi seribu angin
あの大きな空を   吹きわたっています
ano ookina sora wo   fukiwatatte imasu
ku melayang bebas dan tinggi di langit yang luas dan biru


秋には光になって 畑にふりそそぐ
aki ni wa hikari ni natte   hatake ni furisosogu
musim gugur ku menjadi cahaya  terang menyinari dunia
冬はダイヤのように きらめく雪になる
fuyu wa daiya no you ni    kirameku yuki naru
di musim dingin ku jadi berlian  bersinar bagai butir salju
朝は鳥になって あなたを目覚めさせる
Asa wa tori ni natte    anata wo mezamesaseru
Pagi ku menjadi burung   bernyanyi riang membangunkanmu
夜は星になって あなたを見守る
Yoru wa hoshi ni natte    anata wo mimamoru
Malamnya aku pun menjadi bintang  yang kan selalu menjagamu

私のお墓の前で 泣かないでください
watashi no ohaka no mae de    nakanai de kudasai
Janganlah kau menangisi diriku  tepat di depan kuburanku
そこに私はいません 死んでなんかいません
Soko ni watashi wa imasen   shinde nanka imasen
Diriku tidak ada di situ  ku tak pernah meninggalkanmu
千の風に
sen no kaze ni
jadi seribu angin 
千の風になって
sen no kaze ni natte
aku menjadi seribu angin
あの大きな空を   吹きわたっています
ano ookina sora wo   fukiwatatte imasu
ku melayang bebas dan tinggi di langit yang luas dan biru

千の風に
sen no kaze ni
jadi seribu angin 
千の風になって
sen no kaze ni natte
aku menjadi seribu angin
あの大きな空を   吹きわたっています
ano ookina sora wo   fukiwatatte imasu
ku melayang bebas dan tinggi di langit yang luas dan biru

あの大きな空を   吹きわたっています
ano ookina sora wo   fukiwatatte imasu
ku melayang bebas dan tinggi di langit yang luas dan biru

lyric taken from: http://mojim.com/twy108939x1x13.htm


Sabtu, Maret 29, 2014

Dog Satay

No. I don't have a plan to make my dog into a satay.
It's just something that came out from me when I'm fanning my dog.
It's so hot in here. And my dog's fur is quite long, so I think the heat is worse for him. Then I took a fan to cooling him down.
That's when I said to him, "Well, you know? This is what you will be when you're grilled into satay.." which made my mom bursted in laughter.. 
We fan the chicken (or goat) when we're grilling them so it came out just like that.. I think the heat affected me too and made me such a Stanley Stoner*..
*name of the guy in this meme who is drunk and says random things 

Rabu, Maret 26, 2014

ハマトラの最終話

「なんでだああああ!!!!」

それがハマトラと言うアニメの最終話を見てから、叫びたい言葉だった、、
ハマトラとはミニマムという超能力を持っている人たちについてのアニメ、、
羽多野渉、神谷浩史などの声優が出演、、
ハマトラはアニメの中で、ナイスとムラサキという、ミニマムを持っている人たちの学校(?)であるファクルタースアカデミーの一位と二位の二人の探偵のコンビである、、
他にミニマムを持っている人たちは、バースデイ、レシオ、ハニー、そしてスリー等々、、
ミニマムを手に入れられなかったが優秀な努力でファクルタースアカデミーを卒業した警部、アートはナイスの親友の一人、、
でも、なんか疲れそうな関係ね、、一人がアカデミーにいる時、ミニマム最強者で(ナイスとムラサキは卒業せずに、アカデミーから出た)、もう一人はミニマムを持っていない者、、
負けず嫌いなあたしがアートだったら、泣くわ、、
なんか色々あって、モラルと言うミニマム研究者が悪人かな?

あ、キャラクターの紹介、、全部じゃないけどね、、笑
レビューする気、あまりないんだな、、笑

声優は聞いたことないけどね、なかなかいい声だと思う、、

うふふ、、羽多野渉~超セクシーな声~フェアリーテイルのガジールの声もやっています~

あたしが知っている福山潤は普通の男子高生のキャラの声をよくしているけど、バースデイはナンパだから少し前のキャラを違うね、、

(フェアリーテイルのジュビアの声で)「グレイ様~♥♥♥」

巨乳~ww

スリーの過去、意外と興味深い

美少年だな~

時々、モラルとアートが親戚じゃないかと思っています、、
っていうか、声優が黒子のバスケの火神の声をやっている人だよ!!すごいじゃん?
キャラも声も全然似ていない!

最強っていつも一つだけ、一人でなければならないだろう?だから、最強、一位のナイス君に並べられる人になりたい、ナイス君のミニマム最強としての孤独を終えたいと言う目的で
一般人にミニマムを与えているモラル、、
どうやって、ミニマムを与えるのか?
ミニマムを持っている人を殺し、その人の脳から後発ミニマムを作った、、
一人のミニマムから、何人分かの後発ミニマムを作れるってモラルが言ったけど、正確にはあたしは覚えていない、、
で、捜査で、モラルに殺された(のはずである)アートが、なぜか最終話に出て来て、
ナイスに(結局)負けたモラルを殺した、、いや、ナイスに負けたというより、禁断のミニマムを自分に与えたモラルが、二つのミニマムを持つようになって、身体が持たないから死にかけていたモラル、、
そのモラルをアートが銃で止めを刺した、、
で、なぜかアートがモラルの様子をしゃがんで見てるナイス君の後ろから、銃をナイス君の頭に向けている、、
EDソングが流れる前、銃の音がしたけど、当たったかどうか、分からない!
で、EDソングが終わった後、ざっとのフラッシュバックで、TO BE CONTINUEDと書いてあった、、
まだ終わっていないんだ、、シーズンツーをやる予定があるんだ、、

でも、アート君、なんでだ?何でナイス君に銃を向けているの??
ちくしょ~なんか、やっと終わったなと思ったら、進撃の巨人のように、続きに好奇心を残しやがったな!

なんでだろう~?なんでだろう~?なんでだ?なんでだろう~?
なんでだろう~?なんでだろう~?なんでだ?なんでだろう~?
なんでだろう~?なんでだろう~?なんでだ?なんでだろう~?

今日一日この曲しか口遊まないだろう、あたし、、
またしゃべくり007見ようかな、、

Sabtu, Maret 22, 2014

Gosick



Finished all episodes of Gosick today.. I like it so much because it is a lolita-themed anime.. I was hesitate to watch the last episode until it ends because I thought it would be a sad-ending anime.. I can't bear a tragedy.. T-T
I was relieved it's a happy-ending one, but I'm still holding my tears..
I really can't bear a sad-ending story.. I'll make sure to watch comedy-themed anime..
But there is Attack on Titan..
orz

Minggu, Maret 16, 2014

Economy-class train rage

It was a weekend full of "asshole travelers"..
I and my friends were going to a friend's wedding party in Saturday..
It was I, Inung, Nadia and Dyan..
The plan was we take a train which goes from Surabaya, East Java to Pasarsenen, Jakarta.. We take the economy class-train..
I and Dyan, who live in Solo, would go in and depart from Solojebres Station, and Inung and Nadia, who had something to do in the campus before departing, would depart from Lempuyangan Station, Jogjakarta.
Oh, we're attending Andini, our friend's wedding party, btw..
Due to an interview for a job, Dyan had to leave a day earlier than us, and due to change of paper-guiding's schedule, Nadia would depart from Purwokerto Station..
Then, in the D-day I was waiting for the train alone in Solojebres.. It's written in the ticket that the train would leave at 16.12.. But the train came about 30 minutes late!!
I reserved 4 seats, 17E for me, 18E for Inung, 18D for Nadia, and 17D for Dyan (which was cancelled because she left to Jakarta earlier than us).
17E is next to 17D, and facing 18E which is next to 18D..
But, what shocked me was that when I got in the train, there were peoples sitting in the seats..
A man in 17D, two women in their 40s in 17E and 18D, and an about-25-years-old woman in 18E..
I approached a man sitting in 17D and said, "excuse me, but I believe that my seat's 17E.." (I was thinking that he and woman next to him are spouse)
He then pointed to that woman sitting next to her, and that woman stood up, and changed seat to 18D, while the woman in 18D went somewhere.. (I didn't really paid attention to her)
So, I was sitting in 17E, face-to-face to the about-25-years-old woman..
She poked my knee, to take my attention, and asked where I would go.. I said while smiling, "Jakarta, and you?". She replied, "Jogja, Lempuyangan". Oh, Inung would be sit in her seat after she got off the train.. And I was certain that the seat next to Inung's is Nadia's, so that lady (who was sitting in my seat) wasn't sitting in the seat's pointed in her ticket. (But, I heard that she was heading to Bekasi, one station before Jakarta. WTF?)
And then we arrived in Lempuyangan.. The about-25-years-old woman got off, and that lady changed her seat to 18E.. And I was like "What?!".
Inung came in and sit in 18D. I wanted to tell her, that her seat is 18E, which was sit by that irritating lady. Yes, she was irritating me, because she sit as she pleased and Inung only got half of her seat! Can you believe that?!
We had to wait until we arrived at Purwokerto, where Nadia came and ask that lady to leave because her seat was taken by Inung whose seat was taken by that lady..
"Just go and sit in your seat, please!"
That I wanted to say it right into her face!
And then, we arrived in Jakarta, went to a friend, Lastri's place to take a rest and get ready to the party, went to the party, back to Lastri's, and went to Pasarsenen Station to go home, by another economy-class train..
And the problem this time, are a family who brought too much baggage, so they monopoly a lot of cabin's space..
There was another family, who came later, that was confused because there was no space left to put their baggage..
The other problem is, a woman who  let her child had three people's space to sleep while she was sleeping in the corridor..
I mean, it's harder to people who wanted to go through the corridor!
And, someone who kept coughing all night..
I'm so tired.. If you wanna get a better facility, you should better yourself to fit that facility!
Ah. these are to much for me!
I wanna go back to Japan!

Kamis, Maret 13, 2014

「中二病でも恋がしたい! 」と「Working!!」

なんか、あたしがアニメのレビューをあまりしてない気がしてるんだけどね、、
それに、いきなり「なんか」という言葉を最初の言葉にするなんて、、
ま、いいや、、
あたしは普通、恋愛というジャンルのあるアニメをあまり観ていない、、というか、あまり好みじゃない、、
基本、コメディがジャンルで、学校生活、日常生活がテーマのアニメが好き、、でも、なんか恋愛の話が出るのは割と多そうだったら、ちょっと観るのに躊躇う、、
だから、「中二病でも恋がしたい!」と「Working!!」というアニメが出た時、すぐには観なかったね、、
でも、この頃、何を観ようか分からなくて、気分転換に観てみた、、まあ、後悔はしていない!
「中二病でも恋がしたい!」にはチビ六花ちゃんも可愛いし、、恋愛の話だけど、あまり羨ましくさせるシーンとかない、、
フォレバーアローンレベル上がったようだな、、あたし、、orz
「Working!!」も、なかなかいいアニメだよ、、女のキャラも可愛い子ばっかり、恰好いいのもいるけど、
でも、この2つのアニメを観て気付いた事がある、、
やはり、学校生活でも、日常生活でも、人が他の人と接触するには恋愛の話がないとなんか足りない、、
男女恋愛に限らず、同性愛の話もね、、
ま、恋愛話はともかく、「Working!!」にはキャラが普通じゃないから、どのペアーを応援するか迷ってしまう、、
ペアーがもう前から決まっている「中二病でも恋がしたい!」と違って、「Working!!」には少なくとも、2つの三角関係があるね、、(笑)
1つ目は、小鳥遊宗太・種島ポプラ・伊波まひるの三角関係、、家族が大方の姉が三人と大方の妹が一人のせいで、小さくて可愛いものが好きな小鳥遊宗太が、小さくて可愛いから小学生として勘違いされやすい種島ポプラとお似合いと思うが、、
男子恐怖で小鳥遊にしか対応してもらえない伊涙まひるも、可愛くて捨てがたい!勿論、小さいもの好きの小鳥遊は伊涙の想いは気付いてない、、あ、でも、第二期には伊波が他の男性と接触できるのを見て、不機嫌になったけどな、、小鳥遊自身が気付かないうちに伊波が自分のものだという気持ちの種が、、(//∇//)
後、小鳥遊の種島への想いは父親から娘への想いみたいだし、、
2人が本当に付き合ったら、社会の問題になりそう、、一応、種島が年上だけど、見た目じゃ、小鳥遊はロリコンに見える、、(笑)
2つ目は、佐藤潤・轟八千代・白藤京子(店長)の三角関係、、小さい時から、同い年の友達にいじめられた八千代はそのいじめっ子を追い払った元やんの店長に憧れていて、チェッフの佐藤君の気持ちには気付かず、友達だと思っている、、店長は好きな人はいなさそうだけど、八千代は自分のものだと宣言したことある、(ポーカーフェイスで言ったから、本気か冗談か分からない、、orz)
いつも八千代にパフェを作ってもらってるし、店長は、、あたしは、女同士の恋愛、反対していないぞ、、笑
あ、ちなみに、「中二病でも恋がしたい!」と「Working!!」には「小鳥遊」という名字のキャラがいる、、むしろ、出番が多い、、「Working」には主人公だしね、、
主人公って言えば、この2つのアニメの主人公の声優、福山潤さんです、、「Working」には小野大輔と神谷浩史のコンビも出たし、、福山潤と3人で「Working!!」のエンディングテーマを担当してる、、XD

左から右へ:
富樫くずは、小鳥遊六花、富樫勇太、富樫ゆめは、五月七日くみん、丹生谷森夏、凸森早苗


六花と勇太
邪王真眼とダークフレームマスター(笑)


中二病! - ライトのお楽しみ~踊っているちび六花ちゃん!

中二病! - ライトのお楽しみ~踊っているちび六花ちゃん!



Working!!
左から右へ
上:佐藤さん、店長、伊波さん、山田、相馬
下:八千代、小鳥遊、小鳥ちゃん(女装し小鳥遊)、マネージャー、松本さん

ポプラちゃんだ!

ま、どっちも、観る価値のあるアニメです、、
後、今頃、ウィンターアニメはもうそろそろ終わる頃だけど、スプリングシーズンに続くアニメもあるかもしれない、、
あたしのランキングでは、
鬼灯の冷徹
ディフラグ
ノラガミ
ノブナガン
プピポー
となりの関くん
ハマトラ
かな?

Jumat, Februari 28, 2014

Acara TV Indonesia

Akhir-akhir ini kalau nonton TV tu rasanya bosan. Aku ga bisa menilai kalau tayangannya ga ada yang bagus, karena aku termasuk jarang nonton TV jadi rasanya ga pantes memberikan penilaian.
Bisa jadi karena memang aku abroad-minded, ntahlah. Aku cuma semangat nonton acara Masha and the Bear, acara animasi Rusia tentang seorang anak yang usil sehingga dihindari oleh hewan-hewan lain, dan hanya seekor beruang yang mau bersabar menghadapi keusilannya.
Sebenarnya kalau diperhatikan, acara TV di Indonesia itu cukup beragam. Aku ga nonton semuanya dengan seksama, sih, tapi ada acara berita, animasi Indonesia, animasi luar negeri, sinetron, acara musik, acara kuis, acara masak, film, variety show, reality show, acara pengetahuan anak, acara komedi, dll. Tapi ya itu, biarpun acaranya beragam begitu, tetap saja tidak bisa menimbulkan keinginan untuk menontonnya. Ini sampai kapanpun cuma pendapat subyektif loh ya.. Soalnya ga semua acara TV ini aku tonton.

1. Acara Berita
Nonton acara berita itu seringnya jadi emosi. Berita tentang korupsi, bencana alam, politikus yang saling berperang pendapat dan saling menjatuhkan. Mendengarkan politikus yang cuma memutar-mutar yang ia sampaikan. Kemudian mendengarkan opini masyarakat yang ujung-ujungnya bicara "seharusnya pemerintah bla bla bla", "semoga pemerintah bla bla bla". Ntahlah, mungkin karena aku mulai ga percaya sama yang namanya pemerintah. Jadi males aja berharap pemerintah bisa terus memberikan solusi terbaik. Maksudku, coba bayangin kalo kamu jadi pemerintah donk. Ngurus bawahannya langsung sendiri belum tentu berhasil, gimana mau ngurus masyarakat yang banyak. Orang-orang di DPR sana banyak yang bawa kepentingan partai sih.
Ups, jadi melenceng kan. Soal ini, dibahas lain kali aja deh.

2. Animasi Indonesia
Acara ini ga begitu banyak. Dan aku sebenarnya sangat setuju kalau acara seperti ini dikembangkan. Apalagi aku memang suka animasi. Tapi ya mungkin karena terlalu sering nonton animasi Jepang yang seiyu (pengisi suara)-nya berlevel dewa (ada tanteku yang bilang "lebay" sih), animasi Indonesia jadi berkesan datar begitu. Cara ngomongnya malah menurutku terlalu dibuat-buat, dan setiap karakter memiliki cara bicara yang sama.
Coba ada animasi Indonesia yang karakter-karakternya dari berbagai macam suku di Indonesia, dengan cara bicara (kalau bisa sekalian pengisi suaranya) mengikuti suku karakter tersebut. Indonesia dah punya banyak suku, kok. Jadi kan bisa sekalian ngajarin anak-anak tentang keberagaman di Indonesia. Apalagi di Indonesia anggapan kalau animasi itu untuk anak-anak masih kuat.

3. Animasi luar negeri
Kalau animasi luar negeri ini cukup banyak. Tapi ntah kenapa kesannya suka dipotong di tengah-tengah dengan iklan. Kaya yang kubilang tadi, masih banyak orang Indonesia yang menganggap animasi itu untuk anak-anak. Iklan yang sering muncul adalah iklan jajanan anak-anak. Ini juga perhitungan subyektif sih, tapi rasanya perbandingan acara TVnya dengan iklan itu 50:50. Jadi, kalau umumnya acara animasi ini berdurasi 30 menit. Ntah dengan memotong opening atau ending song-nya, memotong di tengah-tengah, ujung-ujungnya 15 menit adalah iklan.
Jadi ga puas gitu. Mana episode yang sama diulang-ulang terus lagi.

4. Sinetron
Nah, ini! Banyak yang bilang kualitas sinetron itu jelek. Ceritanya ga natural untuk ukuran sinetron yang umumnya bertema kehidupan sehari-hari. Kalau dulu tema sinetron itu cinta dalam kehidupan sehari-hari antara orang-orang dewasa dengan segala konfliknya, sekarang, sinetron mengambil tema percintaan anak-anak SMP! (Atau malah SD? Ntahlah, jarang nonton). Hasilnya adalah, banyak anak-anak SMP dah pasang status galau-galauan karena dicuekin gebetan, saingan dengan temannya, dll.
Dari sisi karakter, yang sering muncul adalah karakter utama seolah-olah malaikat yang sempurna, yang tidak pernah marah atau dendam walaupun selalu mendapatkan perlakuan tidak adil akibat peran antagonis yang terkesan selalu marah-marah, dan rela melakukan apapun demi membuat hidup si pemeran utama sengsara. Sampai pernah waktu ada orang Jepang bikin status di fac*book tentang pengalamannya bertemu orang-orang Indonesia yang ramah, teman orang Jepang tersebut (yang juga orang Jepang) berkomentar kira-kira seperti ini "Wah, orang Indonesia ramah, ya. Padahal kalau di sinetron kesannya selalu marah-marah terus". Nah, lho! Makanya bikin sinetron yang bikin image orang Indonesia jadi bagus kek.
Lalu dari sisi tata rias, banyak yang berkesan tidak natural. Anak-anak sekolah dengan seragam rok pendek, bermake-up seolah mereka adalah model yang berjalan di catwalk dan bukan di koridor sekolah. Karakter orang miskin juga, bikin make up-nya yang natural aja lah. Karakter orang kaya selalu dengan penampilan mau kondangan, padahal di rumah sendiri. Sampai-sampai, aku pernah liat iklan sinetron yang mengambil adegan operasi di rumah sakit, dan aku menyadari bahwa si pasien pakai maskara! Sempet-sempetnya ya waktu harus akting terbaring lemah gitu memulas maskara.
Apalagi, sinetron tu ada kecenderungan memunculkan orang yang sedang terkenal buat jadi cameo. Bukan terkenal karena pinter akting atau apa. Terkenal karena dia melakukan sesuatu, atau menciptakan sesuatu, terus diajak main sinetron deh. Kan dari segi akting, jadi kurang memuaskan juga.
Ah, kalau ngomongin sinetron terus, bisa-bisa kepanjangan nih.

5. Acara musik
Ini harusnya acara yang bisa diharapkan bisa menyenangkan untuk ditonton. Kalau dulu biasanya acara musik itu cuma ada satu atau dua VJ, lalu sisanya adalah video musik. Tapi, sekarang, biasanya acaranya dengan banyak pembawa acara atau MC, sebagian MC berlatar komedian, beberapa penyanyi sebagai bintang tamu, yang akan perform lagunya masing-masing (kayanya seringnya lip sync, katanya), dengan beberapa penonton yang ikut menari-nari dengan gerakan yang sama untuk setiap lagu. Kesannya capek gitu. Mana MC-nya sukanya saling berebut untuk bisa ngomong. Makanya MC tu satu aja napa sih.

6. Acara kuis
Ini ga begitu banyak sebenernya. Ada yang penuh dengan peserta, ada yang mempertarungkan pengetahuan umum dua keluarga. Kalau yang terakhir ini sebenarnya bagus, tapi aku sering ga suka dengan gaya pembawa acaranya yang suka membawa kekurangan fisik peserta sebagai bahan candaan. Kesannya candaan yang ga bermutu gitu.

7. Acara masak
Aku juga jarang liat yang ini. Soalnya acara masaknya biasanya sekalian promosi alat masak atau bumbu masak. Kalau bumbu masak sih ga masalah benernya. Tapi kalau promosi alat masak yang harganya wah itu, jadinya malah bikin nonton karena kesannya harus beli alat itu dulu baru bisa masak yang enak begitu. Ada yang tau acara masak tapi dengan bahan dan alat seadanya?

8. Film
Ini ada dua, film Indonesia atau film luar negeri. Film Indonesia yang diputer di TV, bisa dibilang 11-12 sama sinetron. Karakter dan tata riasnya ga natural. Kalo film luar negeri, nasibnya kaya animasi luar negeri, banyak kepotong iklan. Dan kebanyakan sensornya. Soal sensor ini menurutku juga keterlaluan. Aku pernah lihat satu acara di mana muncul seorang wanita yang memakai baju renang. Kemudian bagian baju renang itu disensor dengan dikaburkan. Hasilnya, wanita itu tampak seperti tidak pakai baju! Bisa jadi pikiranku yang kotor. Tapi menurutku dipikir lagi deh soal sensor itu. Bahaya buat ditonton anak-anak? Anak-anak itu cuma tau apa yang diajarin orang tuanya! Makanya orangtua harus pinter ngejagain dan ngejelasin ke anak-anaknya Jangan langsung main larang tanpa penjelasan apa-apa. Apalagi anak-anak itu kalau dilarang malah jadi penasaran.
Ga ada waktu ngurusin anak karena sibuk kerja cari nafkah untuk anak? Jangan punya anak kalau jawabannya ga bertanggung jawab kaya gitu.
Jyahh.. Melenceng lagi...

9. Variety Show
Ini sih 11-12 ma acara kuis. Permasalahannya terletak sama pembawa acaranya. Kalau pembawa acaranya bagus, ya acaranya bagus. Jadi ya, ada sih, variety show yang bagus.

10. Reality Show
Kalau ini ada dua. Yang pertama, reality show yang menunjukkan orang-orang yang kurang mampu, yang berjuang sekuat tenaga untuk bertahan hidup dalam keadaan serba kekurangan. Yang kedua, reality show yang menunjukkan orang-orang yang juga hidup kekurangan, tapi tidak menyerah dan mampu menangkap kesempatan untuk mengubah hidupnya menjadi lebih baik. Kalau ditanya yang mana, aku lebih suka yang kedua sih. biar bisa membakar semangat gitu. Yang pertama bukannya jelek sih. Tapi kalau nonton yang begitu, sering muncul keinginan untuk nolongin ga sih? Tapi ya itu, aku sendiri masih pribadi yang berkembang, dan masih lemah, yang kadang merasa kesal dengan kelemahanku ini.
Aih...

11. Acara Pengetahuan Anak
Di acara pengetahuan anak ini, kadang sering muncul adegan anak-anak yang bermain sambil belajar hal-hal di sekitar mereka. Dengan melihat saja bisa tahu sih kalau itu akting. Dan aku juga pernah melihat satu pengambilan gambar di sebuah pabrik di sebuah daerah di dekat rumahku, jadi aku tahu adegan anak-anak itu memang benar akting. Waktu itu aku ngapain di situ? Cuma baito sebagai interpreter tamu dari Jepang yang kebetulan datang di pabrik itu saat pengambilan gambar. Kalo ini acaranya bagus sih. Cuma jamnya aja yang kurang pas kali ya. Biasanya siang menjelang sore saat aku ketiduran gara-gara bosan ga ada kerjaan. LoL

12. Acara Komedi
Harusnya ini jadi acara favoritku. Apalagi aku kalau nonton anime pasti cari yang ada genre komedi-nya dulu. Tapi mirip acara musik, orang yang muncul di panggung teralu banyak, dan sering saling berebut untuk mendapatkan perhatian. Jadinya, kalo aku bilang sih berantakan. Belum kalo bercandaan dengan bahan kekurangan fisik orang. Aku dah bilang alasan kenapa aku ga suka sebelumnya.

Yah, tapi ya ini cuma pendapat subjektif. Walaupun kebanyakan aku menceritakan sisi kekurangan acara TV Indonesia, ga semuanya jelek kok. Kalau mau bersabar, kadang-kadang ketemu juga acara yang bagus. Tapi ya, yang menentukan bagus tidaknya sesuatu itu banyak faktor sih. Kadang-kadang karena nila setitik rusak susu sebelanga, karena kurang di satu faktor, suatu acara jadi ga bagus keseluruhannya.
Aku tetap percaya kok, acara TV Indonesia akan menayangkan acara yang bermutu suatu saat nanti.