Sabtu, Maret 10, 2012

(eumm..)

(backsound: November Rain - Guns 'N Roses)

Lagi pingin curcol subuh-subuh ni.. inti pertanyaanku adalah, apa yang kamu lakukan jika “orang yang kamu sayangi”, yah.., bisa dibilang “orang yang paling deket sama kamu” melakukan kesalahan terhadap “orang lain” di depanmu..? dengan tambahan bahwa “orang lain” itu juga “orang yang penting dalam hidupmu”..

Gini deh, “orang yang ku sayangi” itu A, dan “orang yang penting” dalam hidupmu itu B.. kejadiannya bermula sekitar satu tahun yang lalu.. “sahabat” A dan B yang lain yaitu C akan melakukan resepsi pernikahan.. sebagai “sahabat”, pasti dong.., senang “sahabat”-nya menikah.. sebagai bentuk perwujudan rasa senang itu, B yang tinggal di kota lain mengirim uang melalui aku untuk diberikan pada C.. Akan tetapi, ketika aku akan memberikan uang itu pada C, A yang mengetahui hal itu kemudian mengatakan padaku untuk meminjami uang itu padanya.. saat itu, ia mengatakan bahwa ia sudah mengatakan pada C mengenai peminjaman uang itu.. perlu kutambahi dulu, A dan C sama-sama orang dengan keadaan ekonomi yang, yah.., saat itu bisa dibilang agak rendah.. (hayah)

Aku sudah berusaha untuk mengatakan bahwa B berpesan padaku untuk segera memberikan uang itu pada C karena B sudah memberitahu hal itu pada C dan C juga membutuhkan uang itu untuk “melakukan suatu hal”.. Namun, A tetap meyakinkanku bahwa C sudah menyatakan persetujuan jika uang itu dipinjam dulu oleh A.. Setelah konfirmasi pada C dan karena mengetahui kedekatan hubungan A dan C, aku pun mengalah dan menyerahkan uang itu pada A.. Namun, A memintaku (aku ga yakin A meminta C juga apa ga) untuk tidak mengatakan hal ini pada B..

Nah, tepat tadi malam ini, melalui “telepon” B mengatakan padaku bahwa ia akan mengirimi D uang untuk bantuan biaya operasi (D menderita suatu penyakit yang tidak perlu kusebutkan) melalui aku..

Dalam pembicaraan di telepon itu, ia memintaku untuk benar-benar menyerahkan uang itu langsung kepada D.. B mengatakan tidak ingin ada kejadian uang itu dipinjami dulu ke A baru kemudian diberikan pada tujuan sebenarnya terulang lagi.. aku hanya bisa kaget.. tapi aku berusaha untuk tidak membahasnya..

Kenapa..? aku dah bilang kan, A itu “orang yang kusayangi”, “orang yang paling dekat sama aku”.. tapi B, C, D juga “orang yang penting dalam hidupku”..
Mungkin kalian akan bingung kenapa B tidak menyalahkan aku sebagai “kurir yang tidak bekerja sebagaimana diminta”.. Oke, ku kasi tau satu rahasia.. aku tidak mengatakan dengan benar tentang hubungan A, B, C dan D.. Aku cuma bisa mengatakan mereka itu “sahabat”.. tapi tentang mereka sangat dekat itu beneran loh.. cuma kalo aku membeberkan hubungan mereka yang sebenarnya (apalagi ditambah dengan hubunganku dengan mereka), percuma aja aku mengganti nama mereka dengan A, B, C, dan D..

Keadaannya emang rumit sih.. sampai gara-gara mikirin masalah ini, aku ga bisa tidur nyenyak.. (ini agak hiperbolis, sih.. aku biasanya kalo ngantuk terus pingin tidur, ya tidur aja..)

Bukan masalah bagaimana B bisa mengetahui kejadian itu.., tapi karena aku ikut merasa bersalah dengan kejadian itu.. karena aku merasa sedih A yang “kusayangi” jadi seperti tercoreng nama baiknya.. dan aku merasa bersalah sama kalian karena tidak bisa mengatakan dengan jujur mengenai hubungan tiap orang yang kusebut tadi.. uhuhu..

Yang bikin aku ga bisa tenang adalah aku butuh orang buat dicurhatin, tapi ga tau siapa.. cerita lewat blog kaya gini juga, aku ga bisa cerita dengan jujur.. ke psikiater とか? 金ねぇよオラは..

Udah deh.. Kuulangi aja ya, inti pertanyaanku adalah, apa yang kamu lakukan jika “orang yang kamu sayangi”, yah.., bisa dibilang “orang yang paling deket sama kamu” melakukan kesalahan terhadap “orang lain yang juga penting dalam hidupmu” di depanmu..?

oh, satu lagi, ini postingan enaknya dikasi judul apa ya..?