Minggu, Juli 31, 2016

Fireworks of Shin-Urayasu City - 20160730

That night was amazing!!

So three days earlier I got a call from Umeda-san, a very kind-hearted lady of Foreign Student Division in Tokyo University of Foreign Studies (TUFS). She told me that someone called Tanaka-san would held a party in his home, and would take the participants to a fireworks festival near his house.
His house is located in Shin-Urayasu City, just one station of Keiyo Line from Maihama, the station of Disneyland and Disney Resorts. It is a little bit far than the fireworks in Sumida River, which some of Indonesian students already planned to go there.
But I told Umeda-san immediately that I would go to that fireworks in Shin-Urayasu. And then she told me, that the number of TUFS student invited is 3 students. But she contacted one student from Germany and was still waiting for her response, so I could take only 1 student to go with me.
I asked Boris at first. But he is closer to Umeda-san, so actually Umeda-san already asked him. But he already had something to do that day so he couldn't go.
Then, I told the other Indonesian students via Line group message if they want to go in this fireworks instead of fireworks in Sumida River. There are 5 other girls other than me and one boy in that group. 3 girls said that they chose Sumida, 1 girl said that she wanted go to a festival near campus, 1 girl had work that day, and the boy was in a camping program.
Knowing that I would go alone, kind-hearted Amalia who chose Sumida at first, then said to me that she would go with me to Shin-Urayasu instead.
I told Umeda-san the next day, and she told me to contact Tanaka-san too, so I emailed him and his wife.
Then that night Umeda-san send me a message if I could take another student because the German student couldn't go. So, I contacted Afrin, an Indian beauty, if she had time on Saturday. She didn't reply my message until the next day morning, so I told Umeda-san that I couldn't find another student.
But then Afrin replied, and she said that she might have time if she didn't go to Sumida River's fireworks. Then I told her about the party and fireworksin Shin-Urayasu, and she agreed to go with me because she went to Sumida's fireworks before!
Then we three went to Shin-Urayasu. We took Seibu Tamagawa Line from Tama Station to Musashisakai Station, and then took Chuo Line to Tokyo Station. And then we proceeded to Keiyo Line until we reached Shin-Urayasu Station at around 16.00. We still needed to take bus to Tanaka-san's house. There was a looooong line on the bus stop that we finally could get on on the third bus! Japanese reaaally likes fireworks at summer!
Then we reached Tanaka-san' house. The other participants were already there because the party should be started at 16.30. We ate a lot Japanese food like sushi, karaage, etc. And we met an Indian spouse that were lining with us at the bus stop! But they could get on the bus before ours so they reached the party earlier than us.
Then, Tanaka-san's wife, or I will say Mrs. Tanaka, handed us a small basket filled with pieces of paper. I took a piece with the number 3 on it and it turned out that they were giving us presents!
Mrs. Tanaka brought some pieces of clothes, and made us to take the one we like in turn according to our number. And I chose this sporty-looking t-shirt with the blue parker. The color is so "summer", you know what I mean?
Cute, right? Oh, I bought the eye-mask the other day. lol
The fireworks started at 19.30, so we left Tanaka-san's house at 19.00 after he handed us the tickets to a paid viewing area for the residents near the fireworks site!
And, oh, my, God! I'm really glad that I went there!
Here are some pictures and a video I took that night.




















Sooo colorful, right?!

I'm not good at taking pictures or videos, and I only have my phone camera with me, but believe me, it was soooo much better than this!
Thank you very much, Tanaka-san, Umeda-san!

Selasa, Juli 19, 2016

Pengaruh Anime Gintama

Terjadi lagi.
Semalam waktu pulang dengan berjalan kaki dari makan malam bersama mahasiswa-mahasiswa dari Indonesia, ada seseorang yang memulai pembicaraan bahwa Kota Fuchu yang kami tinggali saat ini adalah kampung halaman Shinsengumi.
Lalu, aku dengan semangatnya menimpalinya bahwa di Stasiun Tama ada banner yang bertuliskan "Selamat Datang di Kampung Halaman Kondo Isao", dan saat itu juga mahasiswa yang lain segera mengoreksiku dengan mengatakan "bukan Isao, tapi Kondo Isami!".
Aku pun teringat sebelumnya pada pembicaraan tentang SonnouJoui, aku dengan pede-nya mengatakan "Takasugi Shinsuke" dan saat itu juga aku langsung dikoreksi bahwa yang benar adalah Takasugi Shinsaku.
Terlalu banyak nonton Gintama ternyata berbahaya....

Rabu, Juli 13, 2016

Sabtu Sore di Shinjuku - 20160709

Ini adalah kejadian yang terjadi pada hari Sabtu minggu lalu.
Hujan turun dengan deras sejak dini hari hingga sekitar pukul 1 siang, yang membuat cuaca hari ini lebih sejuk dari biasanya yang pengap karena memang mau musim panas.
Awalnya aku malas untuk keluar dari kamar. Tapi kuputuskan untuk akhirnya mandi, dan pergi ke Shinjuku untuk melihat-lihat sepatu.
Lagipula, Silvia, sepeda gunung pemberian ibu temanku, sudah lama tidak diajak jalan-jalan.
Sekitar pukul 15.30 aku akhirnya siap untuk pergi.
Kujemput Silvia di parkiran sepeda di depan asrama, dan kukayuh menuju stasiun Tobitakyu. Sambil mengayuh kutimbang-timbang di mana aku akan memarkir Silvia.
Apakah di parkiran Stasiun yang lebih dekat tapi aku harus membayar sebesar 100 Yen, atau di sebuah supermarket yang berjarak sekitar 5 menit jalan kaki hingga stasiun?
Karena aku perlu membeli pisang sepulangnya nanti, kuputuskan untuk memarkir sepeda berwarna perak (makanya namanya Silvia) itu di supermarket tersebut.

Aku masuk ke peron setelah mengisi IC Card-ku, tepat sebelum keretanya datang. Lalu aku turun di Stasiun Chofu untuk pindah ke kereta yang lebih cepat karena hanya berhenti di stasiun-stasiun utama.
Tak lama kemudian, aku pun tiba di Shinjuku.
Aku keluar dari Hiroba Gate lalu langsung menuju ke Higashi-guchi (East Exit?) dan mencari pintu B13.
Pintu ini adalah pintu favoritku karena dari pintu itu, aku akan melewati Tutu Anna, toko pakaian dalam favoritku, kemudian setelah naik ke permukaan aku bisa langsung menuju Labi, toko elektronik langgananku.

Setelah aku menarik uang di atm yang ada di Labi, aku keluar dan berjalan menuju Kabuki-cho. Tempat ini menarik karena anime kesukaanku yaitu Gintama berlatar dengan nama yang sama.
Tapi ada dosenku yang mengatakan kalau tempat ini aslinya berbahaya. Banyak yakuza or something.
Dulu aku juga pernah didekati oleh orang mencurigakan yang mengajakku untuk "berteman".
Aku pura-pura tidak mengerti bahasa Jepang dan dia akhirnya menyerah. lol

Setibanya di pintu gerbang Kabuki-cho, aku berbelok ke kiri dan melewati terowongan yang bagian atasnya adalah rel kereta. Hujan deras membuat jalanan lebih licin jadi kulambatkan langkahku.
Setelah aku melintasi bagian bawah rel itu, kuberhenti di perempatan sambil menunggu lampu untuk penyeberang jalan menjadi hijau. Aku mengingat-ingat posisi toko sepatu khusus ukuran besar yang dulu pernah ditunjukkan oleh ibu temanku.
Aku yakin aku harus menyeberang dulu, tapi aku tidak yakin apakah aku harus berbelok ke kiri atau ke kanan setelahnya. Sebelumnya, aku menuju ke toko itu dari pintu keluar yang lain yang terletak di seberang dari rel yang bagian bawahnya baru saja kulewati. Dan aku ingat saat aku menuju toko itu, terowongan yang kulewati tadi berada di sebelah kananku.
Akhirnya, kuputuskan untuk berbelok ke kanan.
Aku mulai ragu karena toko tersebut tak kunjung terlihat.
Hampir kuputuskan untuk berbalik sebelum akhirnya aku melihat tulisan, "Toko sepatu ukuran besar" dalam bahasa Jepang.
Dengan senyum merekah kutuju toko tersebut.

Aku masuk tepat setelah beberapa tamu meninggalkan toko itu. Lalu kusadari bahwa setelah tamu-tamu tadi pergi akulah satu-satunya tamu di situ. Sambil berusaha untuk melihat-lihat sepatu dengan tenang, (aku suka grogi kalau dilihatin pelayan toko waktu belanja), aku menemukan sepatu dengan model yang sama dengan yang dulu pernah dibelikan ibu temanku. Lalu aku merasa bersalah karena masih belum sempat menemui beliau setelah aku kembali lagi ke Tokyo.

Setelah melihat-lihat selama beberapa menit, kutemukan beberapa sepatu yang kusuka. Tapi harganya yang di atas 10.000 Yen membuatku berpikir ulang untuk membelinya saat itu.
Lalu aku melihat sepatu sandal yang harganya hanya 5.900 Yen!
Sayangnya harga itu belum termasuk pajak sebesar 8% jadi pada akhirnya harganya akan menjadi 6.000 Yen lebih. Tapi hal itu tidak masalah.
Itu jauh lebih murah dari sepatu sandal yang lain, yang sebenarnya lebih kece menurutku, dengan harga 14.800 Yen sebelum pajak.
Lalu kuminta pelayan toko untuk membungkuskanku sepatu sandal itu dengan kotaknya.
Kemudian, setelah memintaku untuk menunggu sejenak, sang pelayan akhirnya menyerahkanku sebuah tas kertas yang dibungkus dengan plastik.
Aku sempat tertegun, lalu menyadari bahwa plastik ini diberikan karena hujan yang turun dengan deras pagi ini. Mungkin untuk menjaga supaya tas itu tidak basah jika terkena cipratan air dari genangan air hujan?
Karena hal inilah, aku kembali terkagum-kagum dengan pelayanan di toko-toko di Jepang. Banyak yang bilang kalau toko-toko di Jepang itu over-packaging. Kadang aku juga berpikir begitu. Tapi menerima pelayanan seperti ini membuatku merasa spesial dan aku pun tak dapat berhenti tersenyum saat kembali ke stasiun.

Ini foto-fotonya.
Tas kertas dengan bungkus plastiknya.
Kerennya lagi, plastiknya memang dibuat untuk tas ini, jadi ukurannya pas!
Setelah bungkus plastik dilepas dan kotak sepatu dikeluarkan.
Sepatu sandal yang kubeli <3
Lucu, ga? Abaikan pergelangan kakiku yang gemuk. Hahaha.
Pingin belanja lagi. Tapi harus nabung dulu. T-T

Senin, Juli 11, 2016

楽しい金曜日 - 20160708

先週の金曜日は、私には今学期の最後になる。
10.10時に始まって11.40時に終わる授業を参加している時に、後輩のサブリナに「先輩、一緒にチャベという店でインドネシア料理食べませんか」というメッセージもらった。
最初は私をいつもお世話してくれている山本おばあちゃんのところに行こうかなと思っていたけど、おばあちゃんは、空いている時に来てくださいと言ってくれたから、一緒に行くことにした。

そして、12時ごろに、私とサブリナの他に、インドネシア人のフリーズィとインド人のアフリンと四人で寮を出た。
インドネシア大使館のある目黒駅に向かった。
なんか、駅を出た時に、珍しいスポーツカーを載せているトラックを見て、面白いから写真撮りたいとか言っていたアフリン。
すると、写真を撮ってあげた。

美女のアフリン~


また、せっかくカメラをオンにしたから、自撮りもした。笑


それから、チャベに着いた。店は二階にあって、店の外はインドネシアのものが多く飾られていた。幸いなことに、店はあまり混んでいなかった。でも、優しそうな日本人が何人かいた。店の中にインドネシアの旗やワヤン等が飾られていた。
最初は、四人は旗の近くにある席にしようかと思っていたけど、優しい店員さんがその隣の席を綺麗にしてくれたので、その席にした。
でも、その席の近くにタバコを吸っている人がいて、ちょっと、出口から近い席に移動した。




店の中~席を移動した後


私とサブリナはナシ・チャンプル、アフリンはイードの時にインドネシアでよく食べられているナシ・オポールのランチセットを注文することにした。そしてフリーズィはルンダンと白飯の単品にすることにした。その次に、追加で、サテ・カンビン4本、カンクン炒め2つ、そしてバタゴール1つ頼んで、四人で分けることにした。
私、サブリナとアフリンはランチセットを頼んだから、スープとコーヒーか紅茶をもらえた。
いっぱい食べた。笑
ランチセットのスープ

ナシ・チャンプル <3

アフリンが頼んだナシ・オポール

食事中

写真の詳細*笑*
品名がないお皿は、白飯のお皿か、みんなのぞれぞれの取り皿


ちなみに、ちょうどその時に、二人のインドネシア人男性が入ってきて、一人の男性が私を見て、「ガナだね?」って声をかけてきた。
え?って思いながら、「ええ。そうです。」と答えた私。
この人、先輩だろうな、、でも、名前は、、なかなか思い出せなかった。
タタン先輩なのかなってずっと思いながら、先輩が変える前に、「よし!」と決めて、確認した。
やはりタタン先輩だった。笑
なんか、先輩に失礼しました。


先輩の話とは関係ないけど、チャベを出た後にサブリナの携帯で撮った自撮り


あ、チャベは平日だと、3時になったら閉まって、また5時ぐらいに再開する。
3時ぐらいをその店を出た後、なんかプリクラを取りたい気分になり、目黒から2駅しかない渋谷に行くことにした。
3年前ぐらいに、たくさんの友達とプリクラを撮ったゲーセンに行くことになった。
幸いなことに、そこへの道がまだ覚えていた。
時には、一回しか行ったことないのに、すぐあそこへの行き方が覚えてしまう私ってすごいね思ってしまう。笑
でも、そうしたら、なんか謙遜できない私だなってことも思ってしまう。笑
サブリナの表情が~ <3

ウィンクがへたっぴな私

目がやばかったから、メガネで隠してもらった。笑

フリーズィの表情が~なんかヒゲに似合う~ <3

なんか私、キラキラしているな、、笑
*謙遜なしか!?*

一回プリを撮って、なんか物足りないなと思って、もう一度撮った~。ただ、取る前に、どのようなポーズをするのかを予め打ち合わせした。笑
変顔のポーズのつもり
フリーズィの勝ちだな!笑

このつまらなさそうな顔
*でも、Vサインは忘れずに!*


怒っているポーズ?
アフリンの睨み~ >.<


ハッピー!のポーズ


皆美女だね~笑
*本当に謙遜しない人だな*

プリクラを撮った後、なんかカラオケをする気分になった。
フリーズィは、ジョーイサウンドの会員カードがあるから、井の頭線入り口の近くにある建物の9階に行くことになった。
3時間ぐらいカラオケをしたかったから、フリータイムにすることを店員さんに勧められた。
そして、私は、学割の値段があることが気付いた。
でも、その時に私だけが、学生証を持っていなかった。(´;ω;`)
ま、最終的には、会計の時に、受付のお兄さんが、私も学生ってことにしてくれた。
サンキュー、優しいお兄さん!
サブリナの携帯で撮ったカラオケの自撮り

サブリナの携帯で作ったgif?


そして、一階に降りるエレベーターで、またまた自撮りをできた。

一回しか撮らないつもりだったけど、その建物を出て、サブリナとアフリンがカメラ目線じゃなかったから、またエレベーターに戻って、9に上がって降りてきた。
すると、4回ぐらい自撮りできた。笑




いっぱい食べたり、遊んだり、歌ったりした一日だったな、、
また遊ぼうね~