Selasa, Agustus 06, 2013

Second time Kyoto-Nara

Wow! Waktu berjalan cepat.. perasaan baru kemarin aku naik Shinkansen dari Stasiun Tokyo menuju Stasiun Kyoto, sekarang dah naik Shinkansen jurusan sebaliknya, sambil nulis post ini, sambil dengerin Lelaki-buaya-darat yang dinyanyikan Ratu.. (Info ga penting, lol)
Second-time Kyoto-Nara? Have I been there? Yep, I went to Kyoto, Nara and Osaka in the spring.
Lalu ada program wisata lagi di musim panas ini, shinkansen pp, hotel dgn akomodasi lainnya hanya 10,000\! Itu pun belakangan aku tau kalau sebagian besar dananya ditanggung Kampus TUFS, dan untuk para pesertanya masih ada kelebihan dana 2,800! Mantep banget, ga tuh?

Hotelnya juga bersih dan asik banget!! Ada ofuro yg besar untuk bersama, (ladies and gents terpisah, tentunya), yang mirip banget sama ofuro di asrama Fukuoka University. It feels so nostalgic, coz it was my first ofuro, and my first time to take a bath together with other people. nyeh nyeh nyeh Hari pertama kami tiba di Stasiun Kyoto sekitar pukul 13.00, lalu kami dijemput oleh bis yg sudah di-charter dan langsung menuju ke Tenryuji, kemudian Kinkakuji.



narsis di bis :v






Jepretan iseng dari dalam bis


Kami menikmati pemandangan taman yang indah di Tenryuji, kemudian aku mendapat satu objek menarik dan mengambil foto ciuman bersama katak di kolam. Lol


Nargis, mbak-mbak cantik dari Tajikistan
bisa diajak gaje juga.. :v



Lalu, aku dan seorang teman mencoba melemparkan uang ke kolam tersebut setelah mengucapkan permohonan di kolam tersebut. Apakah manjur atau tidak, itu urusan belakangan. Haha.
Mau tau permohonanku? Ga? Ga penting katamu? Aku berharap untuk perdamaian dunia tauk! Aku baik hati, kan? Hahaha..





jepretan iseng di Tenryuji.
aku lagi nyadar ga ngambil banyak foto pake kamera sendiri di sini.. :v


Pas menuju bis, kami melewati toko souvenir yang menjual beberapa omamori (charm), untuk asmara, kesehatan, uang, kebahagiaan, dll. Aku sempat bingung memilih antara asmara atau uang (keliatan banget desperate-nya, lol), Lalu akhirnya mengikuti saran temanku untuk mengambil charm untuk kelancaran uang.. (berat matre-nya ternyata)
Lalu, Kinkakuji. Aku dah ke Kinkakuji sebelumnya, tapi aku tetap menikmatinya.. Apalagi sebelumnya aku datang tanpa informasi apa-apa maengenai Kinkakuji. Ada pamflet sih, tapi sayang banget kan kalo menghabiskan waktu di situ buat baca pamflet doank? Bahasa Jepang, pula. (Ketauan kalo males baca kanji :v)
Jadi waktu itu kuputuskan untuk menikmati saja keindahan bangunan berwarna emas ini. Kali ini, tour guide-nya membekali kami sedikit informasi mengenai bangunan ini. Biarpun yang aku ingat cuma Kinkakuji dibangun oleh Ashikaga Yoshimitsu aja. Lol



atap Kinkakuji.
Males foto di depannya habisnya orangnya rame banget!


Aku ga beli omamori apa-apa di sini, tapi memutuskan untuk mencoba soft cream yang dijual di dekat tempat parkir bis. Ntah karena memang suhunya sedang tinggi, atau aku-nya yang lelet makannya, soft cream-nya meleleh dan jatuh di kaos putihku. Orz



kaos Monkichi-ku orz


Tapi, sudahlah. Toh, habis ini kami akan menuju hotel. Lebih tepatnya ryokan, sih. Hotel ala Jepang, gitu.
Sehabis makan malam, aku dan beberapa teman berencana untuk berjalan-jalan di sekitar hotel. Namun, hujan yang turun tiba-tiba membuat kami mengurungkan niat dan bermain karuta, permainan kartu Jepang, kemudian Ousama Game, lalu diganti truth or truth karena ada sedikit kecelakaan saat bermain Ousama Game..






playing karuta


Alhasil, aku kurang tidur dan jadi lemes untuk tour hari kedua di Nara. Nara yang penuh dengan shika, rusa. Sampai ada dajare yg bunyinya, 奈良なら鹿しかいない、(nara nara shika shika inai - di Nara cuma ada rusa)








Kami mengunjungi Toudaiji, kuil tempat patung Buddha yang sangat besar berada. Aku pernah ke sana juga, hanya saja waktu itu aku sudah sangat lelah dengan rusa jadi tidak ikut masuk untuk melihat patung Buddha. Tapi, kali ini, aku ikut masuk karena sudah bagian dari tour. Aku jadi agak menyesal tapi cukup bahagia juga. Habisnya, di dalam itu ga ada rusa, sedangkan aku sebelumnya masih harus berurusan dengan rusa waktu menunggu teman-teman yang pergi ke Nara bersama-sama saat musim semi. Senang, karena dengan begitu aku ga masuk ke tempat yang sama dua kali.









Setelah itu, kami masuk ke Koufukuji dan Houryuuji..
Kedua tempat ini lebih mirip museum yang memamerkan barang-barang antik jadi dilarang foto-foto.. huh!

Jadi ga begitu banyak kenangan yang nempel di sana. Hahaha. Paling cuma waktu menuju bis dari Houryuuji, aku harus sepayung berdua dengan temen yang, ehem, keren, sih, sayangnya charao (playboy). Aku ga minat juga ma dia.. Hahaha..





Balik lagi ke hotel, aku memutuskan untuk segera mandi, supaya bisa segera istirahat setelah makan malam. Tapi, ujung-ujungnya setelah menemani seorang teman yg ingin makan ice cream, aku dan teman-teman berjalan-jalan di pinggiran sungai Horikawa.
Setelah kembali ke hotel pun, aku ga langsung tidur tapi nonton acara tentang makanan sambil menunggu Shabekuri 007.. Acara talk show favorite-ku karena pembawa acaranya adalah 7 orang pelawak berpakaian jas hitam..











Untung hari ini aku bisa bangun sekitar jam 6 pagi. Dan bisa menikmati ofuro besar sendirian. Ada yang masuk sebelum aku sih, tapi pas aku sampai mereka dah pada selesai. Hahaha..
Lalu, hari ketiga adalah wisata di Kyoto lagi. 







Jepretan iseng lagi dari dalam bis


Kami dijadwalkan untuk ke Nijo Castle, yang ternyata tutup dan baru kami ketahui setelah tiba di sana. 



Nijo Castle, sayang lagi tutup


Lalu tujuan diganti ke Ginkakuji.
Aku sudah pernah ke sana juga, tapi sama seperti Kinkakuji, waktu itu zero information. Kali ini, aku menyimak penjelasan tour guide-nya. Jadi, Ginkakuji itu dibangun oleh cucunya Ashikaga Yoshimitsu, yaitu shogun Ashikaga Yoshimasa, setelah bertengkar dengan istrinya mengenai siapa penerus tahta ke-shogun-an. Yang tau sejarah Jepang mungkin pernah dengar peristiwa Ounin no Ran, peristiwa tentang pertengkaran suami-istri yang bikin Kyoto terbakar. Itu dia peristiwanya. Menurut penjelasan bu Ikumi Matsui, tour guide-nya, pertengkaran itu disebabkan karena sang shogun sudah memutuskan tahtanya akan diberikan kepada adiknya karena istrinya tak kunjung melahirkan. Eeh, istrinya melahirkan dan mengatakan kalo anak yang dikandungnya-lah yang berhak atas tahta ke-shogun-an. Berantem deh.. Hasilnya? Istrinya menang, dan anaknya jadi Shogun. Sang bapak ngambek (maaf, kalo soal "ngambek" ini, cuma karanganku aja) dan memutuskan untuk pergi menyendiri. Kemudian, dibangunlah Ginkakuji sebagai tempat menyendiri beliau itu. Dengan kata lain, Ginkakuji adalah bangunan yang terjadi sebagai hasil pertengkaran suami-istri. *geleng-geleng kepala*

Berbeda dengan Kinkakuji, yang megah karena benar-benar berwarna emas, Ginkakuji tampak sangat biasa. Yang membuatnya perak (gin-iro) adalah selain banyaknya hamparan pasir putih di tamannya, adalah pemandangan bulan yang berwarna keperakan yang muncul dari balik gunung yang memagari bangunan tersebut.











Kemudian, kami menuju Kiyomizu-dera, yang aku juga pernah kunjungi sebelumnya. Tidak ada yang berubah kecuali cuaca saat itu yang benar-benar menyengat. Oh, sama en-musubi-gami (dewa asmara). Waktu aku datang sebelumnya, ntah karena renovasi, atau karena datangnya kesorean (lupa).aku ga bisa melihat di satu bagian Kiyomizu-dera itu. Makanya aku ga menyia-nyiakan kesempatan ini dan mencoba menaiki tangga batu menuju tempat yang kebanyakan memajang dan menjual benda-benda yang aku tidak mengerti. (Kenapa aku lemah banget sama kanji, sih?)
Tapi aku sempet ambil foto-foto, sih.. hahahaha..




















Habis itu aku menuju tempat-tempat yang menjual bermacam-macam souvenir sambil kembali ke parkiran bis..
Setelah itu, kami menuju Sanjuusangendou, kuil yang dipakai untuk menyimpan patung-patung Buddha, dan ada ribuan patung Buddha di sana.
Ada beberapa patung dewa yang terasa dekat, seperti Karura dan Kazegami. Karena nama asli mereka dalam cerita India adalah Garuda dan Vayu (Bayu, Jawa: angin)
Setelah itu kami menuju Stasiun Kyoto, dan di sinilah aku, menghabiskan sebagian waktuku di Shinkansen untuk menulis post ini.
Lagu penutupnya, Perfect by Simple Plan.

Tidak ada komentar: